Notification

×

Iklan

Iklan

FJK: JIKA SAYA MENGANGKAT TIGA JARI SAAT FOTO BERSAMA, TIDAK MUTLAK MENJAWAB KEMENANGAN

Jumat, 27 November 2020 | 12:28 WIB Last Updated 2020-11-27T04:28:21Z

FRANSESKA JULIA KOLANUS


MANADO KOMENTAR-Kedatangan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke- Manado menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh para pengurus partai Demokrat Sulawesi Utara termasuk DPC PD Manado, untuk kembali mempertegas sikap dua legislator democrat yakni Kristo Ivan Lumentut (KIL) Anggota DPRD Sulut dan Franseska Julia Kolanus (FJK ) Anggota DPRD Manado, terkait sikap mereka berdua dalam helatan Pilwako Manado.

Pada umumnya seluruh kegiatan partai democrat yang dihadiri Ketum AHY dan sejumlah pengurus DPP Demokrat berjalan dengan baik.


Diakhir sesi kegiatan yang digelar bertempat di Hotel Sintesa Peninsula Manado, menjadi babak penentuan kedua Legislator itu, karena sesi tersebut adalah bagian dari sebuah hajatan yang masuk pada kegiatan foto bersama putra Jendral SBY penyandang Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang akrab disapa Mas AHY.


Lalu pengurus democrat Manado menyoal terkait foto bersama Ketum AHY, FJK dan KIL, dimana terlihat jelas Kristo Lumentut mengangkat tiga jari smentara FJK bersikap netral dengan tidak mengangkat tiga jari.

Franseska Julia Kolanus kepada komentar.co.id kemudian menyampaikan alasannya, tidak mengangkat tiga jari saat foto bersama Ketum AHY, sebagai simbol dukungan terhadap Paslon Walikota MOR-HJP yang diusung partai demokrat.


Menurut FJK, kemenangan seorang calon pemimpin tidak hanya diukur dengan simbol tiga jari, karena kemenangan ditentukan oleh Tuhan bukan manusia. 


Jika hal itu dipaksakan, berarti partai mengakui, bahwa sebenarnya ada dua kekuatan besar yang seharusnya dirangkul, dan bukan digoreng sana dan digoreng kesini lalu diuber-uber untuk di PAW.

Menurut FJK, sikap pemimpin  partai khususnya Ketua DPC-PD Manado tidak mampu menunjukan sikap seorang pemimpin yang bijaksana. 


Seharusnya kata FJK, Demokrat Manado mampu melihat  peluang lewat kader yang ada di tubuh partai democrat dalam kontestasi Pilwako Manado.


“Kemenangan bukan diukur oleh tiga jari saya. Tapi Tuhan yang menentukan siapa yang layak untuk jadi pemimpin atau tidak. Saya hanyalah bagian dari partai democrat yang dipilih oleh rakyat untuk duduk sebagai anggota DPRD dengan status Wakil Rakyat,”tegas FJK.


Menariknya, kehadiran Ketum AHY di Mando kata FJK, justru menjawab semua isu bohong yang dihembuskan oleh segelintir oknum pengurus partai democrat untuk mem-PAW dirinya dan Kristo, karena dianggap tidak sejalan dengan instruksi partai.

Buktinya dalam sesi tanya jawab, Mas AHY mengatakan, bahwa tidak mudah untuk mem-PAW seorang kader Demokrat. Lalu kata FJK, Mor Bastian juga menyampaikan pernyataan serupa. XSelain itu ada juga pengurus partai yang menyebut bahwa tidak ada cerita PAW di DPRD Manado, khususnya Fraksi demokrat."kalau Surat perungatan ya,,,memang ada. Tapi bukan PAW,"ujar salahsatu Anggota DPRD Manado dari Fraksi Demokrat.

“Pembohongan public terus digulir oleh sejumlah oknum pengurus demokrat  Manado, lantaran menurut mereka saya tidak loyal terhadap pertai. Padahal semua tugas, baik itu tugas kepartaian maupun pribadi untuk kepentingan pimpinan. Semua saya laksanakan dengan baik, tulus dan iklas, meskipun dibalik itu ada konspirasi yang sedang dibangun untuk menendang saya dari kursi DPRD Manado,”urai FJK.


Kendati begitu FJK berharap, satu saat mereka akan kembali ke jalan yang benar, jika satu saat disadarkan oleh Tuhan.”Kalaupun saya mengangkat tiga jari saat foto bersama,  bukan mutlak menjadi jawaban kemenagna di Pilwako Manado,”tandasnya.(jose)


×
Berita Terbaru Update