"Saat itu, saya bersama korban ada di rumah korban di perempatan Girian, rencananya korban mengantar saya menuju kerumah saya di dekat jembatan RS Manembo nembo menggunakan sepeda motor, di perjalanan ada 3 motor ugal-ugalan melintas mendahului kendaraan kami mengundang perkelahian, saya sempat adu mulut namun korban meminta untuk tidak usah diladeni karena masih anak muda "nda usah torang ladeni pranggang kwa dorang", begitu kata korban.
Nah sesampainya di perempatan 46 dekat alfamaret dan indomaret ternyata 3 motor yang tadi adu mulut dengan kami di jalan sudah menunggu di tempat tersebut, kemudian terjadi perkelahian, salah satu dari mereka mengeluarkan pisau. Saya dan korban berusaha meloloskan diri karena merasa perkelahian tidak seimbang kira kira mereka delapan orang dan 1 orang gunakan sajam lagi, saat hendak berusaha lari saya dikejar juga dengan pisau, saya dan korban terpisah.
Saya berusaha mencari pertolongan warga setempat. Bersama beberapa warga sayapun kembali ke tempat kejadian dengan maksud mencari korban namun sudah tidak ada lagi, alhasil korban kami temukan jauh dari tempat kejadian, dan ternyata korban sudah bersimbah darah, menurutnya ia ditikam, saya kemudian membawa korban ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan," ungkap Tendu.
Sementara dari keterangan saksi lainya BN alias Buang salah seorang warga Girian Atas mengatakan, korban sempat minta pertolongan dirumahnya sambil memanggil namanya,
"Iya, ada suara memanggil nama saya, awalnya saya hanya menengok lewat jendela dan ternyata korban "Eman" sudah berada di samping rumah, ketika dibukakan pintu rumah korban didampingi dua orang warga menjelaskan bahwa korban ada luka di bagian belakang samping kiri, korbanpun menjelaskan kalau dirinya ditikam oleh seseorang, tak lama kemudian korban dibawa ke RS oleh seorang temanya SG, saya kemudian menelfon seorang teman Polisi untuk menindak lanjuti hal tersebut, sementara saat itu terlihat ada beberapa kali motor bolak balik depan rumah saya sambil mengarahkan tangan menjuk ke arah rumah, saya bersama teman anggota polisi menaruh curiga jangan jangan mereka si pelaku yang masih mencari korban, setelah dikejar salah seorang teman saya HR alias Hani, pengendara motor yang kami curiga tadi terjatuh kebetulan ada Patroli Polisi yang melintas, dan memang ternyata yang jatuh tadi adalah salah satu komplotan para pelaku," kata Buang ke media ini lewat telfon whatsApp.
Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Frelly Sumampow membenarkan kejadian tersebut, pelaku berhasil tangkap di dua lokasi yaitu Kelurahan Madidir dan Kelurahan Pardo. 7 pelaku yakni, AM (20) alias Rian warga Kelurahan Pardo, YK (19) alias Yekri warga Kelurahan Madidir, LM (21) alias Ongky warga Kelurahan Madidir, JD (21) alias Joudy warga Kelurahan Madidir, JM (20) alias Jose warga Kelurahan Batu Putih, CC (20) alias Tian warga Kelurahan Batu Putih, IR (20) alias Opo warga Bitung.
"7 Tersangka bersama barang bukti pisau besi putih panjang 25 cm saat masih dalam pemeriksaan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Bitung nanti 24 jam kemudian kita tetapkan siapa yang patut jadi tersangka sesuai dengan apa yg mereka lakukan," jelas Sumampow.