Notification

×

Iklan

Iklan

Kesan WNI di Australia Mengenai Upacara Virtual HUT ke-75 RI

Senin, 17 Agustus 2020 | 21:27 WIB Last Updated 2020-09-20T13:12:08Z



JAKARTA KOMENTAR.  Pandemi Covid-19 menyebabkan upacara peringatan kali ini tidak digelar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.


Ada cerita menarik dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tinggal di Sydney, Australia, mengenai upacara virtual Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pagi tadi.


Ibu Lydia Ratu Munthe menyampaikan kisahnya kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden selepas upacara pada Senin, 17 Agustus 2020. Ia mengaku selalu rutin mengikuti peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Sydney tiap tahunnya.


Tahun ini Lydia bersama rekan-rekannya semestinya berkesempatan untuk dapat mengikuti secara langsung peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia di Istana Merdeka.


“Sewaktu Bapak Jokowi datang pada bulan Februari lalu ke Australia, kami mendapat kesempatan untuk tatap muka dan perwakilan-perwakilan tim kami akan mendapat undangan mengikuti acara di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 2020,” ujarnya.


Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan upacara peringatan kali ini tidak digelar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya untuk mencegah penyebaran pandemi sekaligus mengedepankan keselamatan dan kesehatan masyarakat.


“Berhubung keadaan Covid-19, harapan kami terpaksa kandas,” tutur Lydia.


Namun, upacara virtual yang digelar pada tahun ini menjadi sebuah kabar yang cukup menggembirakan di mana Lydia berkesempatan untuk turut serta dalam upacara virtual yang baru pertama kali digelar ini.


“Mendapat undangan mengikuti upacara virtual adalah kesempatan yang menggembirakan,” ucapnya.


Sejak memperoleh undangan upacara virtual, Lydia diketahui selalu mengikuti proses geladi upacara yang dilakukan sebanyak dua kali sebelum tanggal 17 Agustus 2020. Dalam upacara pagi ini, Lydia juga mengenakan busana adat Batak Toba untuk memeriahkan suasana.


“Saya mengenakan baju adat Batak Toba. Maknanya adalah representasi kebudayaan dari nenek moyang kita yang kita banggakan dan mengharapkan anak-cucu kita akan mengingat dan mengikutinya,” ujarnya.


Ia juga sangat bangga begitu melihat Presiden Joko Widodo tampil dengan mengenakan busana adat Nusa Tenggara Timur (NTT) saat memimpin Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kebetulan, suami dari Ibu Lydia berasal dari daerah tersebut.


“Bangga Bapak Jokowi memakai pakaian adat NTT, lebih spesifik lagi dari Kepulauan Timor yang mana suami saya juga berasal dari NTT,” ungkapnya.


Selain itu, dirinya juga mengaku amat terkesan dengan penyelenggaraan upacara virtual yang tertib ini. Meski tidak secara langsung hadir di Istana Merdeka, namun upacara virtual tersebut sudah cukup membuatnya merasa berada di lokasi bersama dengan masyarakat lainnya.


Lydia juga menaruh harapan besar bagi para saudara-saudara sebangsa dan setanah air di manapun mereka berada agar tetap mencintai Indonesia dengan segenap hati.


“Harapan untuk anak bangsa penerus agar tetap mencintai NKRI dengan sepenuh hati, merasa mempunyai kebangsaan dan menjunjungnya tinggi agar bangsa Indonesia dihormati dan dihargai oleh negara lain,” tandasnya.

×
Berita Terbaru Update