Notification

×

Iklan

Iklan

Stop jo Asisten 1 Pemkab Minahasa Bicara Soal Kaji Mengkaji, Menyoal Pasar Kawangkoan Ini Masalah Perut

Selasa, 07 Juli 2020 | 08:26 WIB Last Updated 2020-07-07T00:29:16Z
Add caption
MINAHASA,KOMENTAR - Para pedagang di Kecamatan Kawangkoan raya dibuat resah oleh pihak pengambil kebijakan di Pemkab Minahasa. Bagaimana tidak, sudah memasuki sebulan lebih, pasar Esa Waya Kawangkoan ditutup. Sementara pihak Pemkab Minahasa melalui Asisten 1 Denny Manggala seakan berkelit menyampaikan bahwa pengoperasian pasar Kawangkoan masih akan kaji lagi. Atas penyampaian ini memunculkan tanggapan dari kalangan warga yang prihatin dengan apa yang dialami warga masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai pedagang di Pasar Kawangkoan. Jeffry Sorongan warga yang peduli terhadap nasib pedagang kawangkoan dengan nada tinggi mengatakan, pihak Asisten 1 Pemkab Minahasa Denny Manggala agar stop menyampaikan kalimat pengoperasian pasar Kawangkoan masih akan dikaji. "Jangan lagi mengutarakan kalimat kaji mengkaji lagi soal akan dibukanya kembali pasar kawangkoan. Ingat apa yang dialami  warga masyarakat yang mengadu nasib dipasar Kawangkoan  merupakan masalah perut. Saya bisa pertanyakan bahwa apa pihak Pemkab Minahasa bisa menjamin isi perut warga masyarakat yang saat ini sementara menjerit dengan ketidak pastian dibukanya lahan pasar tempat mereka mengais rejeki,"tukas Sorongan. Dikatakannya, pihaknya merasa ganjil tatkala pemberlakuan penutupan pasara esa waya Kawangkoan. Soalnya, sejumlah pasar yang ada di Minahasa beroperasi seperti biasa. Seperti contoh Pasar Langowan, Tondano,Remboken dan sonder beraktifitas seperti biasa. "ditutupnya pasar Kawangkoan tidak sedikit kerugian yang terdampakdari sisi perekonomian. Bisa mencapai miiaran rupiah putaran perekonomian warga yang tak bisa diraih akibat penutupan pasar ini. Misal saja putaran perekonomian di lokasi pasar blante. informasi didapat putaran ekonomi di lokasi ini bisa mencapai ratusan juta setiap hari pasar. Makanya sebagai warga yang peduli terhadap nasib pedagang dan masyarakat pada umumnya, saya berharap apa yang disampaikan ini bisa didengar bukan hanya pemerintah Kabupaten namun pihak Pemerintah Kecamatan Kawangkoan untuk bisa menjawab harapan warga dan pedagang Kawangkoan. "Jika mau dilakukan poling atau rekam aspirasi, sebagian besar warga menginginkan pasar kawangkoan dibuka dan beroperasi seperti biasanya,"ungkap Sorongan Pemerhati Masalah Sosial di Propinsi sulawesi Utara. (Ferry Otta)       
×
Berita Terbaru Update