Notification

×

Iklan

Iklan

CEP BELUM KANTONGI SK-DPP-PG PILGUB 2020. MARLIAN: IBU TETTY CALON TUNGGAL PILGUB SULUT

Selasa, 07 Juli 2020 | 21:27 WIB Last Updated 2020-07-07T13:27:45Z

MANADO KOMENTAR-Srikandi Partai Golkar Sulut Tetty Paruntu yang hingga kini belum mengantongi Surat Keputusan (SK) pencalonan Gubernur Sulut dari DPP-Partai Golkar, menjadi pembicaraan serius di berbagai ruang public di kota Manado.

Tidak hanya itu, para politisi papan atas Sulutpun kemudian memprediksi, bahwa CEP bakal ketinggalan kereta di ajang Pilgub 2020 pada bulan Desember mendatang.
Mereka beranggapan, bahwa DPP Partai Golkar bakal menjatuhkan pilihan kepada Bupati Minahasa Utara dua periode Vonny Aneke Panambunan, yang kini telah menggenggam rekomendasi dari DPP-Partai Nasdem untuk pencalonan Gubernur Sulut.

”Jika koalisi besar nasional untuk 2024 disepakati, maka tidak menutup kemungkinan SK-DPP-PG akan jatuh ke tangan VAP. Ini mencurigakan, sebab Tetty Paruntu belum mendapatkan SK-DPP-PG untuk pencalonan Gubernur Sulut 2020,”ujar sumber.

Lalu apa reaksi kader partai golkar mendengar kabar tidak sedap itu?. Menurut Anggota DPRD Kota Manado Fraksi Golkar Iwan Marlian, DPP-PG telah mempercayakan Ketua DPP-PG Sulut Tetty  Paruntu untuk mengatur arah politik PG di Sulawesi Utara.

”Artinya, Ibu Ketua Tetty Paruntu adalah calon tunggal PG, yang tidak bisa tergantikan untuk Pilgub Sulut 2020. Jika ada isu yang berkembang, bahwa DPP-PG akan memilih figure non kader PG untuk pilgub 2020, maka itu adalah dinamika dalam politik. Tapi sebagai kader sejati PG, saya tetap berkeyakinan, bahwa Ibu Tetty yang akan menjadi pilihan utama untuk Bakal Calon Pilgub 2020 dari Partai Golkar.,”ujar Marlian kepada komentar, Selasa (07/07/2020) di Manado.

Marlian menambahkan, Rekomendasi pencalonan Gubernur Sulut 2020 dari DPP-PG sudah ada di tangan Ketua DPD-PG Sulut Tetty Paruntu sejak bulan Maret lalu, dan untuk SK-DPP Pilgub adalah hak kesulungan yang mutlak harus jatuh ketangan Ketua DPD-PG Sulut.

”Jadi untuk mendapatkan SK-DPP-PG ada mekanisme. Golkar adalah partai besar, jadi segala sesuatu diputuskan lewat sidang pleno. Artinya didalamnya ada tahapan yang tidak boleh terlewatkan. Jadi disinilah tergambar kematangan para petinggi PG di Jakarta,”tandas Marlian.(jose)

×
Berita Terbaru Update