WALIKOTA GSVL (Kaos putih) |
Kegiatan itu dipantau Walikota Manado, DR. Ir. GS Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA yang tiba di Bunaken bersama putri tercinta Gracia Lumentut, dengan menggunakan kendaraan laut Jetsky, Kamis (23/07/2020), didampingi personil dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata.
Dijelaskan Walikota GSVL, Gerakan bersih laut dan pantai dalam menyambut era adaptasi kebiasaan baru di dunia pariwisata tersebut, dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat khususnya pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menggalang kekuatan bersama untuk saling tolong-menolong menanggulangi dampa Covid-19.
"Saya hadir disini guna melihat dari dekat objek wisata taman laut Bunaken dalam persiapan era adaptasi kebiasaan baru (AKB). Kegiatan ini adalah salah satu cara kita mempersiapkan dan menyambut tamu ataupun turis baik lokal dan mancanegara ke-Bunaken dengan tetap mentaati protokol kesehatan. Jika tempat wisata ini sudah siap menerima wisatawan, maka kita akan menyampaikan sekaligus meminta ijin Bapak Gubernur Sulut, dan Kementerian Pariwisata sehubungan dengan pembukaan kembali usaha wisata di Bunaken ini, "jelas Walikota GSVL didampingi Kadis BKPSDM Kota Manado, Xaverius Runtuwene, S.IP, M.Si, juga selaku Plt Kadis Lingkungan Hidup Kota Manado, dan Kadis Pariwisata Kota Manado, Dra, Lenda Pelealu, M.Si serta Camat Bunaken Kepulauan, Cristian Salindeho, SH.
Setelah selesai giat di Bunaken Walikota bersama rombongan bertolak ke pulau Siladen untuk menyerahkan dana lansia salahsatu program dari Pemerintah Kota Manado.
Menariknya, Vicky Lumentut sang penyandang Walikota terbaik se-Indonesia itu, hanya mengenakan pakaian kaos oblong dan terlihat mengangkat dua buntalan sampah sebagai wujud kecintaan terhadap tempat wisata Bunaken, sambil menyasar para lansia untuk menyalurkan dana lansia.
Kehadiran GSVL dengan penuh kesederhanaan itu, mengundang cerita warga kepulauan."Buka main kasiang torang pe Pak Walikota sederhana sekali. Kan ada banyak anak buah. Masa le Pak Walikota sandiri yang tenteng itu sembako, kong cuma pake kaos oblong,"ujar dua warga kepulauan dengan nada saling berbisik keduanya.
(jose)