 |
| RAKERNIS BAWASLU MINSEL |
Lewat kegiatan itu, mantan Pemred Harian Cahaya Pagi itu, menjelaskan terkait penanganan pelanggaran yang harus dimaksimalkan bawaslu, mengingat Pilkada tahun 2020, akan banyak dugaan pelanggaran, karena dilaksanakan di masa pandemic covid-19.
Itu sebabnya kata Sengkey, seluruh jajaran pengawas tingkat kecamatan hingga desa harus menguasai penanganan dugaan pelanggaran Pilkada, mengingat geografi Kabupaten Minsel yang cukup luas.
“Pengawasan dan penanganan pelanggaran atau penindakan harus benar-benar dikuasai oleh petugas Panwas di semua tingkatan baik kecamatan maupun tingkat Desa,”urai lelaki yang santer disapa Tenny ini.
Sengkey berjanji, akan terus memberikan dukungan kepada seluruh jajaran Panwas dalam tugasnya sebelum hingga selesai pelaksanaan Pilkada.
“Pembekalan penanganan masalah akan terus kami berikan kepada semua petugas, termasuk dengan Rakernis yang baru kami laksanakan ini. Dan kami akan selalu memberikan dukungan dalam tugas-tugas baik sebelum Pilkada sampai selesai,” katanya.
Alasan dia, potensi pelanggaran di saat proses Pilkada, sangat besar. Panwas tingkat kecamatan dan desalah yang akan jadi ujung tombak.
Meski begitu tugas pengawasan tidak mampu dilakukan secara sempurna oleh semua petugas Bawaslu Minsel. Butuh peran serta masyarakat untuk membantu petugas di lapangan.
“Peran serta masyarakat dalam mengawasi potensi pelanggaran sangat kami butuhkan. Jika ditemui dugaan pelanggaran, laporkan itu kepada petugas Panwas Desa atau Kecamatan. Setiap laporan pasti akan kami tindaklanjuti,” pungkas Sengkey.
Turut hadir dalam rakernis itu, Komisioner Bawaslu Aji Mamosey, Sekretaris Bawaslu Wenfry Tumbuan, staf Bawaslu Minsel, Kordiv Pengawasan dan Penindakan Panwas Kecamatan se-Minsel.(jose/ADVED)
