Notification

×

Iklan

Iklan

KESAKSIAN FEMMY POTU TENTANG BAGAIMANA TUHAN BEKERJA DALAM HIDUPNYA

Sabtu, 06 Juni 2020 | 14:29 WIB Last Updated 2020-06-07T01:50:15Z
MANADO KOMENTAR-Melayani Tuhan menurut perempuan bernama lengkap Femmy Feiby Potu, perlu ada kolaborasi antara naik diatas mimbar, kemudian berkhotbah dan pemberian diri semisal membantu para kaum lansia serta fakir miskin, mengunjungi para narapidana di rutan, pasien di rumah sakit, memberikan penguatan serta semangat kepada orang-orang cacat dan tempat-tempat lain yang membutuhkan tumpangan tangan.


Dia menjelaskan, katika kita melakukan perbuatan baik, maka disitulah nama Tuhan dimuliakan dan diagungkan, karena Tuhan berkata, ketika engkau memberikan makan mereka yang lapar, dan memberikan pakaian mereka yang tidak punya pakaian, serta memberi minum kepada orang yang haus, maka disitulah aku.”Seperti itulah yang Tuhan inginkan untuk kita perbuat sebagai umat pilihan,”kata Ibu dari Julio ini.

Dia kemudian menjelaskan bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup mereka, baik berumah tangga maupun  melayani ditempat yang satu ketempat yang lain.
 “Saya dan suami Pendeta dipercayakan melayani pekerjaan Tuhan di sebuah gereja bernama Bethel Indonesia Bersinar Augerah Sea. Suka dan duka, pengalaman hidup bersama Tuhan dalam pelayanan sangat mendidik kami untuk tetap kuat dan tabah memulai pelayanan hingga sekarang,”urai Dede biasa Femmy di sapa.

Dijelaskan Dede, saat mengawali pelayanan untuk membentuk sebuah persekutuan, keluarga kami mengalami sebuah musibah diluar pikiran kami.

“Disaat anak kami bernama Bible masih berumur 3 tahun, dia mendapat kecelakaan. Ditabrak motor dan terseret hingga 16 meter dan sempat muntah 21 kali kemudian tidak sadarkan diri. Seketika itu Bible dilarikan ke rumah sakit. Saya seolah tidak percaya Tuhan mengijinkan hal itu terjadi kepada anak kami. Puji Tuhan saya mendapat penguatan dari suami, dan saya sadar, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar asalkan kita berserah kepada Tuhan,”ungkap Istri tercinta dari Pendeta Rommel Pelleng ini.

Ditambahkan Dede, bahwa selama anak Bible tidak sadarkan diri, Dede dan Suami terus berdoa dan menyerahkan pergumulan mereka kepada Tuhan.
”Tuhan  jika Engkau mendengar doa kami, maka yang kami inginkan adalah Engkau menyembuhkan anak kami. Jangan Engkau ambil anak kami dari kehidupan kami.  Tetapi ya Tuhan bukan kehendak kami yang jadi. Melainkan kehendakMulah yang jadi ya Tuhan,”keluh Dede pasrah, dalam doanya diiringi airmata dalam dekapan sang suami tercinta.


Tertnya kata Dede, jika manusia berdoa dengan sungguh-sungguh, maka otoritas Tuhan pasti turun atas orang yang berdoa. Dia aakan mengangkat semua beban dipundak kita.

”Ketika kita mulai berdoa, maka disaat itulah otoritas Tuhan mulai bekerja. Dia akan mengangkat semua persoalan dan pergumulan dalam hidup kita. Puji Tuhan setelah beberapa saat kemudian, anak kami Bible dinyatakan sadar oleh dokter. Saya dan suami menangis dan memohon ampun kepada Tuhan sambil ,memanjatkan syulur atas rancangan Tuhan dalam kehidupan keluarga kami. Kami percaya, bahwa dibalik masalah yang kami alami, ada rencana Tuhan yang terindah,”tandas perempuan yang sudah dikaruniai dua orang anak ini.(Renny.s)

×
Berita Terbaru Update