Notification

×

Iklan

Iklan

DIPIMPIN LILLY WALANDHA, HEARING KOMISI IV DAN DIKNAS MANADO BERLANGSUNG MENARIK

Rabu, 16 Oktober 2019 | 00:04 WIB Last Updated 2019-10-16T01:40:06Z

MANADO KOMENTAR-Komisi IV Dewan Kota Manado yang dinakhodai Politisi senior Demokrat Lilly Walandha, SE. MBA, didampingi Sekretaris Komisi Zakarias Tutukude, SE, dan Wakil Ketua Bambang Hermawan, SE, menggelar tatap muka selaigus hearing bersama dengan mitra kerja yakni, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado.

Dalam tatap muka yang diawali dengan perkenalan itu, berlangsung cukup sejuk, karena personil Diknasbud dihadiri langsung oleh kepala Dinas dan 5 Kepala Bidang.

Setelah perkenalan, Ketua Komisi IV Lilly Walandha kemudian memberikan kesempatan kepada pimpinan dan Anggota Komisi untuk menyampaikan pertanyaan kepada pihak Diknasbud.

Franseska Kolanus sebagai penanya pertama, mengusulkan untuk menyediakan gedung sekolah dasar (SD) di kawasan perumahan Mayondi.

”Saya prihatin dengan kondisi anak sekolah di Mayondi yang tidak memiliki tempat belajar. Harusnya perumahan tersebut berdiri sekolah bagi anak SD, karena pada umumnya, orang tua murid bekerja dipasar sebagai pedagang. Sementara jam belajar dan waktu berdagang tepat pada waktu yang bersamaan. Jadi untuk anak sekolah kelas 1 dan 2 yang seharusnya mendapat pendampingan orang tua, harus menyesuaikan dengan orang tua mereka. Artinya mereka tidak dapat mengikuti jam belajar tepat waktu, karena tidak ada sekolah disekitar mereka tinggal,”kata Kolanus.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV Zakarias Tatukude SE, mempertanyakan menganai gaji honor yang hingga kini belum dibayarkan.”Saya kira perlu adanya penjelasan dari Diknas terkait nasib tenaga guru honorer,”ujar politisi murah senyum ini.

Lain dengan Wakil Ketua Komisi IV Bambang Hermawan. Dia justru mengapresiasi kehadiran Diknas dalam Hearing yang datang bersama Kepala Dinas.”Saya mengapresiasi kehadiran Pak Kadis dan jajaran. Saya berharap, Susana seperti ini dapat terus terjalin, sehingga berbagai program di Diknas Manado dapat disupport dari sektor anggaran untuk kemajuan pendidikan,”ujar Bambang.

Sementara itu, Ketua Komisi IV Lilly Walandha SE. MBA menjelaskan, bahwa untuk realisasi pengadaan lahan untuk pembangunan sekolah di kawasan Mayondi perlu adanya pendekatan dengan pemerintah kota, khusus untuk pengadaan lahan, sebagaimana kerinduan anggota dewan yang terhormat Franseska Kolanus.

Disisi lain, Walandha menyebutkan, bahwa untuk fasilitas penunjang bagi sekolah, dalam menghadapi ujian berbasis computer, Komisi IV akan melakukan konsultasi ke Kementerian, mengenai bantuan pengadaan computer dan Laptop untuk sekolah, sekaligus mempertanyakan soal dana bagi guru-guru honorer.
.
“Dalam ujian berbasis computer, alat penunjang seperti computer dan laptop menjadi wajib bagi sekolah untuk menyediakannya. Itu sebabnya Komisi IV, hendak melakukan konsultasi ke-Kementerain terkait hal itu,”tandas Walandha.


Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Daglan Walangitan menjelaskan, bahwa untuk meningkatkan mutu guru, Pemerintah kota telah menandatangani kerja sama dengan Putra Sampoerna Foundation, tentang Pusat Belajar Guru atau Teacher Learning Center (TLC), pada hari kamis (10/10/2019) lalu.

Menurut Daglan, kerja sama dengan Putra Sampoerna Foundation dihadiri langsung oleh Elan Merdy selaku Senior Director Putera Sampoerna Foundation.

Dia mengatakan, bahwa kerja sama itu, telah membuka lembaran baru dalam rangka memulai agenda pendidikan dengan membuka Pusat Belajar Guru, sesuai dengan visi misi pemerintah Kota yaitu, Manado Kota Cerdas. Kehadiran Pusat Belajar Guru ini penting untuk menambah.”Keterampilan, kualitas dan kecerdasan seorang Guru,” paparnya dihadapan Politisi Komisi IV.

Menganai pembangunan gedung sekolah di Mayondy akan disampaikan kepada Walikota, termasuk keluhan guru honor, yang dipertanyakan Sekretaris Komisi.

Sementara itu, menyangkut anggaran 20 persen yang ditata lewat APBD, pemanfaatnya sudah maksimal. Namun perlu ada masukan dari Anggota Dewan yang terhormat khususnya Komisi IV.”Jadi kami sampaikan secara tertulis mengenai pemanfaatan 20 persen dana pendidikan,”tandasnya.(jose)

×
Berita Terbaru Update