MINAHASA KOMENTAR – Melihat kondisi sejumlah sekolah khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD) di Minahasa sangatlah memprihatinkan. Pasalnya, ketersediaan tenaga pendidik khususnya ASN guru semakin habis.
Buktinya, disejumlah sekolah guru ASN tinggal 2 orang termasuk Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas mengajar di kelas. Sementara disekolah lainnya tenaga guru kelas diisi oleh guru sukarela yang nota benenya belum masuk THL Pemkab Minahasa.
Menyikapi hal tersebut sejumlah Kepala Sekolah meminta agar masalah kekurangan guru ASN bisa mendapatkan solusi atau jalan keluar dari instansi terkait. Soalnya, jika mengharapkan tenaga sukarela terkesan tidak mencukupi dana BOS untuk membayar upah dari para guru dimaksud diatas.
“Kami berharap ada solusi yang nanti didapat untuk mengatasi kekurangan guru ASN dimaksud,”ungkap para Kepsek yang namanya enggan disebut.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa melalui Sekertaris dinas Tommy Wuwungan,Spd,MSi ketika dimintai keterangan mengatakan, adanya kekurangan guru ini menjadi perhatian serius dari pihak pemerintah. Kita tunggu saja perkembangan menyoal langkah pemerintah mengambil sikap terkait masalah ini.(Ferry Otta)
Buktinya, disejumlah sekolah guru ASN tinggal 2 orang termasuk Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas mengajar di kelas. Sementara disekolah lainnya tenaga guru kelas diisi oleh guru sukarela yang nota benenya belum masuk THL Pemkab Minahasa.
Menyikapi hal tersebut sejumlah Kepala Sekolah meminta agar masalah kekurangan guru ASN bisa mendapatkan solusi atau jalan keluar dari instansi terkait. Soalnya, jika mengharapkan tenaga sukarela terkesan tidak mencukupi dana BOS untuk membayar upah dari para guru dimaksud diatas.
“Kami berharap ada solusi yang nanti didapat untuk mengatasi kekurangan guru ASN dimaksud,”ungkap para Kepsek yang namanya enggan disebut.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa melalui Sekertaris dinas Tommy Wuwungan,Spd,MSi ketika dimintai keterangan mengatakan, adanya kekurangan guru ini menjadi perhatian serius dari pihak pemerintah. Kita tunggu saja perkembangan menyoal langkah pemerintah mengambil sikap terkait masalah ini.(Ferry Otta)