MANADO KOMENTAR-Komisi IV DPRD Manado, Rabu (26/06/2019), memenuhi janjinya dengan mengundang puluhan guru honorer, untuk dimintai keterangan seputar masalah penonaktifan mereka dari status sebagai guru honorer.
Bertempat di ruang Komisi IV, hearing dilaksanakan dan dipimpin Ketua komisi Apriano Saerang. ST, dihadiri Sekretaris Sonny Lela. S.Sos, Wakil Ketua Diana Pakasi dan Anggota komisi lainnya.
![]() |
SUASANA HEARING DI RUANG KOMISS IV |
Namun demikian, mereka tetap mengajar, guna menyambung hidup, memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus mengabdi untuk daerah dalam membangun sektor pendidikan.
Nanti di tahun 2018 gaji naik menjdi Rp500 ribu. Gaji itupun sebenarnya tidak cukup untuk menghidupi keluarg. Tapi mereka tetap bertahan dengan semangat dan berharap, satu saat akan ada perbaikan oleh pemerintah kota. mengenai upah atau gaji honor mereka.
"Kita coba bertahan dengan gaji seadanya, karena ada harapan satu saat nanti, Walikota Manado Bapak Vicky Lumentut yang kami dukung dan banggakan hingga dua periode dapat memperbaiki honor kami,"ujar Ibu Guru Marhaeny Makawoka, dihadapan pimpinan dan anggota Komisi IV, yang diketahui telah menjadi guru honor selama 14 tahun.
Ironisnya kata Marhaeny, memasuki tahun 2019, setelah Walikota Vicky Lumentut memperbaiki gaji guru honor menjadi setara dengan UMP. tiba- tiba namanya bersama puluhan guru honor hilang dari data base Diknas Manado.
Lewat aduan puluhan guru honor itu, Komisi IV DPRD Manado, melalui Sekretaris Sonny Lela.S.Sos, dengan tegas meminta Walikota agar gaji guru honor dipending untuk sementara, sambil menunggu perbaikan admimistrasi yang diduga telah terjadi kesalahan, baik ditingkat sekolah dan Diknas Manado.
"Atas nama komisi IV, saya minta agar Bapak Vicky Lumentut selaku Walikota Manado, melihat persoalan para guru honor. Kalau perlu gaji mereka dipending, karena yang bakal menerima gaji bukanlah mereka yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun,"harap Lela.(Jai)