Sertifikat lembaga survey Indo Barometer yang ditandatangani oleh Ketua KPU Manado, Jusuf Wowor
MANADO KOMENTAR - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari yang diwakili oleh manager Riset, Hadi Suprapto via zoom pada Rabu, (02/12/2020) pukul 16.00 Wita, merilis hasil survey yang menempatkan pasangan calon Wali Kota / Wakil Wali Kota Manado dengan nomor urut 4 yakni, Prof Julyeta P.A Runtuwene, MS (JPAR) dan Dr Harley A.B Mangindaan, MSM (Ai) pada urutan teratas dengan presentase 39,5%.
Lalu disusul oleh peringkat dua dengan presentase 27,3 MOR-HJP, urutan ketiga presentase 20,3% AA-RS. serta diurutan akhir dengan presentase 8,0%, SSK-SS. Kemudian pemilih yang masih merahasiakan pilihannya sebesar 2,5% dan belum menentukan pilihan sebesar 2,3% lalu yang tidak tahu sebesar 0,3%.
Untuk itu perlu diketahui, Indo Barometer merupakan salah satu lembaga survei kredibel di Indonesia. Terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan juga sudah terdaftar sebagai lembaga resmi yang bisa merilis hasil survei di KPU Kota Manado dengan sertifikat terdaftar yang ditandatangani Ketua KPU Kota Manado Jusuf Wowor.
"Menurut Hadi Suprapto, survey yang dijalankan oleh Indo Barometer dilakukan pada selang waktu 22 – 28 November 2020.
Kami melakukan survey pada bulan November yang lalu, tepatnya pada tanggal 22–28 November 2020,” ucap Suprapto.
"Dijelaskan Suprapto, bahwa dengam selisih sebesar itu sudah tidak mungkin lagi bisa dikejar oleh pasangan calon lainnya.
Yang terdekat itu memiliki presentase angka 27,3%, nah jika melihat selisih antara urutan satu dan dua ini tentunya sangat sulit untuk dikejar, karena memiliki selisih dengan angka yang tinggi yakni 12,2%,” jelas Suprapto.
"Hadi menerangkan, ada beberapa content yang menjadi alasan masyarakat Kota Manado menyukai pasangan calon dengan jargon PAHAM (Paula-Harley voor Manado)
Yakni merakyat, cerdas, dan mempunyai visi misi yang bagus, serta mampu memimpin, mampu membawa Kota Manado lebih baik, dan berjiwa sosial.
“Jadi kalau berbicara bisa dikejar oleh calon lain saya rasa sulit, karena selisih 12,2% itu tidak sedikit, apalagi saat ini swing votersnya kecil,” ungkap Suprapto
(Alpin)
.jpeg)
