Notification

×

Iklan

Iklan

DARI SASAMBO KE KANTARI

Sabtu, 19 Desember 2020 | 11:13 WIB Last Updated 2020-12-19T03:40:21Z
           Foto Ist: Stenly Pontolowokang 




#Dala Wuludeng Kembuno

#Dala Wulude Kimondo



MANADO KOMENTAR - Secara literal, sasambo dan kantari punya makna yang sama, yaitu "nyanyian". Tapi, secara historis, berbeda.


Perbedaannya, sasambo adalah nyanyian tradisional Sangihe yang diiringi dengan musik tabuh tagonggong. Sejarah keluarga berlangsung pada purbakala.


Kantari adalah nyanyian modern (Sangihe) yang dapat diiringi dengan alat musik modern pula, seperti gitar dan keyboard. Sejarah yang berlangsung setelah perjumpaan masyarakat Sangihe dengan bangsa Spanyol (dan Portugis) pada parohan kedua abad ke-16. Ini setidaknya terbukti dengan asal kata "kantari". Dalam kamus Sangihe - Belanda susunan Steller dan Aebersold bahwa kata kantari berasal dari bahasa Spanyol "cantar" yang artinya nyanyian.


Sebagai seni sastra / musik tradisional, sasambo lisan, komunal, dan anonim. Oleh sebab itu, sasambo bersifat statis.


Lain halnya dengan kantari. Sebagai seni modern, kantari bersifat tertulis (partitural), individu, dan berhak-cipta. Maka kantari bersifat dinamis dan / atau kreatif. Jika tidak, maka sebuah kantari hanya merupakan fotocopy dari kantari yang lain. Pada pajak, pengarang kantari bakalan kena pasal undang-undang atau kena ganjaran etika yang antiplagiarisme.


Karena kedinamisan dan / atau kekreatifannya, kantari dapat mentransformasikan sasambo. Malah, karena kestatisannya, sasambo tidak dapat mentransformasikan kantari.


Pada realitasnya, kantari memang telah mentransformasikan sasambo. Buktinya adalah kantari yang berjudul Dala Wulude Kimondo, yang disebut-sebut sebagai ciptaan Pendeta Zendeling ET Steller. Transformasi itu kentara sekali pada perbandingan lirik atau syair kantari tersebut dengan lirik sebait sasambo yang dinukilkan berikut ini.


Dala wulude kimondo

Tadete lulairo

Kimondo pinahuntentang

Lulairo ta'ipesombang

(kantari)


Dala wuludeng kembuno

Tadetene papikung alri

Bawa makipikung alrai

Makigalomo panuku.

(sasambo)


Transformasi sasambo juga terjadi dalam kantari yang berjudul Karaung Pinawembangeng (yang juga disebut-sebut sebagai ciptaan Pendeta Zendeling ET Steller). Perhatikan:


Karaung pinawembangeng

Aha ta'ikasilo .....


Lirik kantari ini merupakan hasil transformasi dari sasambo yang dicuplik berikut.


Karaung pinawembangeng

Liung aha ta'ikasilo


Dengan transformasi, sasambo dan kantari menyatu secara dialektis. Maksudnya, sasambo telah menjadi bagian dari kantari. Tapi pada saat yang sama, kantari mendapatkan sentuhan sentuhan khas sasambo, menjadi semacam sasambo baru atau, bahkan, modern.


Kreativitas memang memungkinkan kemungkinan, membarukan yang lama, menjadikan atau mengadakan dengan tidak ada. Sebab tak ada creatio ex nihilio, bahkan dari Tuhan sekalipun. 


Berbahagialah para seniman yang kreatif, karena merekalah yang kerajaan kerajaan seni.


Penulis: Sovian Lawendatu 

Catatan: 

Foto yang terlampir di postingan ini adalah foto transkrip SASAMBO yang dikerjakan oleh mendiang Efraim Tatimu. Saya peroleh transkrip ini dari keponakan beliau, Silva Tatimu, pada tahun 1988/1989.

×
Berita Terbaru Update