Notification

×

Iklan

Iklan

MENJADI PEMILIH CERDAS DAN TAATI PROTOKOL COVID-19 DI PILWAKO MANADO.

Kamis, 26 November 2020 | 15:10 WIB Last Updated 2020-11-26T07:10:59Z





Oleh: Adrey Laikun



KOMENTAR MANADO - Bagaimana masyarakat yang memilih dengan cerdas sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas? Memilih dengan cerdas, berarti memilih dengan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti kita memilih dengan memilih yang objektif, tanpa berdasarkan faktor faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dll. Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya dan keterampilan profesional yang dimilikinya.

Menurut beberapa pakar menjadi pemilih yang cerdas, yaitu:


Gunakanlah hak pilih Anda. Satu suara akan sangat berguna bagi terpilihnya calon yang baik.Cermatilah visi, misi dan program kerja yang ditawarkan oleh calon walikota wakil walikota. Cermati juga apakah dia lebih banyak menangani keluhan masyarakat. Selidikilah moral dan etika para calon, apakah pernah tersangkut masalah hukum seperti korupsi dll. Cermatilah hal-hal teknis dalam Pilkada. Contohnya, cara menyoblos yang benar.


Kesadaran pemilih tentang perlunya mencermati secara cerdas para kandidat adalah kunci utama terpilihnya pemimpin yang akan menangani masalah rakyat. Hal inilah yang seharusnya ditumbuhkan oleh kita semua sebagai masyarakat. Dengan menjadi pemilih yang cerdas dan sadar akan semakin mendekatkan pada terwujudnya Pilwako yang berkualitas. Tak ada ritual.


Melalui Pemilihan Walikota yang dilakukan lima tahun sekali ini, kita sebagai pemilih dan warga Kota Manado, berharap tidak sekedar menjadi rutinitas 5 tahunan untuk memilih pemimpin tapi lebih dari itu sebenarnya harus menjadi pintu masuk untuk perubahan yang lebih sejahtera. Untuk menujunya memang jalan yang cukup berat, artinya dibutuhkan peran aktif semua pihak, baik dari pemilih sendiri yang benar-benar harus menjadi pemilih yang rasional. Kemudian peran penyelenggara pilkada dalam hal ini KPU haruslah menjadi motor untuk menjadikan pilkada ini benar-benar berkualitas. Sementara itu untuk partai pengusung dan tim sukses, harus mampu menjembatani adanya dialog yang lebih luas antara calon dengan pemilih. Hal ini dilakukan agar pemilih tidak hanya dijejali dengan informasi yang cenderung menjauhkan sebagai pemilih yang rasional.


Sebagai pemilih, tentunya kita sangat berharap bahwa calon dan tim sukses calon dapat memfasilitasi sebanyak mungkin ruang-ruang diskusi. Ruang yang diisi dengan interaksi bersama calon pemilih bertujuan mengetahui dengan mendalam tentang rencana-rencana strategi untuk Kota Manado 5 tahun mendatang. Manfaat diadakannya ruang-ruang diskusi tersebut, dapat mendorong partisipasi pemilih yang lebih tinggi, di mana selama ini ruang tersebut nyaris kosong dan hanya ditebari dengan kampanye-kampanye yang banyak memuat slogan-slogan atau janji tanpa ada kesempatan warga untuk menguji dan ini menjadi tanggungjawab partai politik pengusung dan tim sukses untuk membuka seluas mungkin arena. 


Secara teori, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) walikota dan wakil walikota merupakan mekanisme demokratis untuk menentukan pemimpin yang akan menjadi nahkoda dalam menjalankan pembangunan selama 5 tahun. Oleh karenanya, memilih walikota dan wakil walikota harus dilakukan dengan rasional. Untuk menjadi pemilih yang rasional memerlukan informasi yang cukup tentang calon yang akan dipilih. Informasi yang utama adalah soal visi dan misi dari masing-masing calon, ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pemilih. Pentingnya mengetahui visi dan misi, karena diharapkan walikota terpilih dapat memberikan solusi kebijakan terhadap masalah-masalah pembangunan yang dihadapi di KotaManado, terutama masalah-masalah sosial dan kesejahteraan warga.


Pada aspek politik dan ekonomi, di Kota Manado dipandang sebagai poros politik dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di Kota Manado setiap tahun selalu tumbuh pertumbuhan ekonomi. Namun, bagaimana pertumbuhan ekonomi yang bagus tersebut dapat mendorong kesejahteraan masyarakat Kota Manado? Di sinilah biasanya menjadi masalah penting. Sebab yang terjadi, pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi masyarakat tinggi.


Kita tau bersama di tahun 2020 tepatnya pada tanggal 9 Desember. Pilwako Kota Manado diperhadapkan dengan bencana non alam Pandemi Covid-19. Melalui 

Walikota Godbles Sofcar Vicky Lumentut (GSVL) Luruskan Kabar Wajib Pilih Akan di Rapid Test Sebelum Mencoblos Pada 9 Desember


Kabar seputar masyarakat yang memiliki hak suara dalam Pilkada serentak, nantinya digelar pada 9 Desember mendatang,  terlebih dahulu akan di rapid test. Ketika melantik Satgas Covid-19 tingkat Lingkungan da Kecamatan se-Kota Manado


“ Dikatakan Walikota GSVL ketentuannya hanya para penyelenggara Pilkada yang wajib rapid test atau bahkan Swab. Karena itu, bahwa pihaknya sampai saat ini belum menerima informasi resmi bahwa seluruh masyarakat harus rapid test sebelum hari pencoblosan.


Itu semua supaya sampai tanggal 9 Desember nanti kita sehat, masyarakat harus disiplin menjelankan protokol kesehatan 4M, memamai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mencuci tangan di air mengalir pakai sabun.



Penulis adalah Wakil Pimpinan DPRD Manado


 

 


 

×
Berita Terbaru Update