Notification

×

Iklan

Iklan

BAU TAK SEDAP SELIMUTI KOTA BITUNG SAMPAH DAN LALAT BIRU DIMANA MANA, UPAH BURU BELUM TERBAYAR

Sabtu, 07 November 2020 | 10:34 WIB Last Updated 2020-11-07T06:38:32Z

 


BITUNG KOMENTAR-Sampah menumpuk di sejumlah titik Kota Bitung sejak sepekan terakhir. Warga pun mengeluh karena merasa terganggu oleh polusi yang ditimbulkan.


Salah satu warga Ridel Taunaumang mengaku sangat menyesalkan terjadinya tumpukan sampah di sejumlah titik sepanjang jalan 46 tersebut. Menurutnya, tumpukan sampah itu bukan hanya menimbulkan pemandangan yang tak sedap, melainkan juga bau tak sedap, Sabtu (7/11/2020).


"Sudah sepekan  tak diangkat dan dibiarkan menggunung. Aroma tak sedap mulai tercium menyengat. Banyak Lalat biru berterbangan kemana-mana, mendadak sesak kalau kebetulan melewati tempat tumpukan sampah. Hal ini jelas akan menimbulkan penyakit," tutur Ridel.



Ia mengaku heran kenapa sampah di sejumlah tepat pembuangan sementara yang ada di beberapa titik jalan 46 tersebut menumpuk dan tidak diangkut hingga berhari-hari. Padahal biasanya jika pagi terdapat tumpukan sampah, siangnya pasti sudah tidak ada karena langsung diangkut petugas kebersihan.


Bahkan, tambah dia, ia pun tidak hanya melihat tumpukan sampah di tempat-tempat pembuangan sementara tapi juga di badan jalan. Ini tentu sangat riskan menimbulkan penyakit, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini bau tak sedap dari tumpukan smapah itu terasa kian menyengat karena kondisinya yang basah.


Menurutnya, warga sudah melaporkan hal ini langsung ke pihak petugas kebersihan. Namun, hingga saat ini sampah belum kunjung diangkut dan dibersihkan.



Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sadat Manabari saat dikonfirmasi menyampaikan, memang ada kendala keterlambatan mengangkut sampah dari pihak DLH,"Iya, ada keterlambatan angkut dari kami namun keterlambatanya bukan 2 minggu, hanya selama 2 hari. Dan sekerang sementara dikerjakan," kata Minabari lewat telfon whatsApp.


Disentil, terkait hampir ratusan gaji buruh kebersihan belum terbayarkan. Dari informasi yang di dapat media ini, Sadat Minabari menyampaikan, keterlambatan pembayaran, bukanlah kesengajaan. Namun masih menunggu akan perubahan angaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).


"Sejak bulan agustus sudah dilaporkan terkait keterlambatan upah ini. Saat ini masih dalam koordinasi kami dengan pihak Badan Keuangan Pemkot menunggu DPA Perubahan yang merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran," ujar Sadat.


Ditanya kapan, untuk kepastian realisasi pembayaran gaji para penyapu jalan ini. Menurutnya, adalah jika tak ada aral melintang pekan depan akan terbayarkan," Saya barusan telah rapat dan menyampaikan akan hal ini kepada kalangan penyapu jalan di Kota Bitung ini," ujarnya.


Sementara, Pjs Walikota Bitung Drs. Edison Humiang, MSi., kepada media ini ketika diemui mengatakan, upah buruh kebersihan secepatnya itu dibayarkan penuh sampai bulan november, untuk upah desember itu dirapatkan lagi dengan tim anggaran,"Dikarenakan ada terlambat di komunikasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup," kata Humiang. (Ivan)





×
Berita Terbaru Update