Notification

×

Iklan

Iklan

JELANG LIBUR PANJANG, KAMAR HOTEL DI YOGYA MULAI TERISI

Rabu, 28 Oktober 2020 | 14:02 WIB Last Updated 2020-10-28T06:02:13Z


YOGYA KOMENTAR-Akhir bulan Oktober menjadi momentum long weekend bagi masyarakat Indonesia bertepatan dengan Maulid Nabi dan cuti bersama. Meski di tengah pandemi, namun momen tersebut menjadi angin segar bagi pariwisata termasuk di DIY.


Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat paling tidak sudah 55 persen kamar hotel direservasi terhitung hingga awal pekan ini. Ketua BPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan ada perubahan tren wisata saat masa pandemi ini.


Kalau normal itu tiga atau tujuh hari sebelumnya sudah reservasi. Tapi, sekarang kebanyakan baru satu hari sebelum kedatangan melalui aplikasi online. Tidak sedikit yang bahkan mereka datang langsung ke hotelnya,” terang Deddy, Selasa (27/10/2020).


PHRI memprediksi di momen libur panjang akhir pekan nanti tingkat keterisian kamar hotel di DIY mencapai angka 70 persen. Wisatawan dari luar daerah pun menurut data PHRI sudah mulai masuk berlibur ke DIY pada momen ini.


Sampai hari ini sudah 55 persen direservasi dan ini hal baik karena wisatawan berasal dari beebagai daerah mulai pulau Jawa dan Kalimantan. Ini angin segar bagi pariwisata karena hunian bukan hanya hotel bintang tapi non bintang,” imbuhnya.


Terkait keamanan, Deddy menegaskan pihaknya berusaha keras menerapkan protokol kesehatan karena 110 hotel bintang dan non bintang kini sudah lolos verifikasi program kesehatan. Proses verifikasi pun terus berjalan hingga kini bagi hotel dan restoran di DIY.


Total 138 dari 168 hotel dan restoran di Yogyakarta sudah terverifikasi. Prosesnya masih jalan terus sampai hari ini, karena antre. Kita tidak mematok target ya, tapi semua harus terverifikasi. Kita harus mencegah adanya klaster penularan baru dari sektor hotel dan restoran. Sekarang yang kami khawatirkan adalah hotel dan restoran yang tidak tergabung dalam PHRI, namun sudah buka. Nah, ini perlu perhatian dari pemerintah, mereka yang belum tergabung itu harus dipantau,” pungkas dia.

×
Berita Terbaru Update