MANADO KOMENTAR - Untuk mencapai suatu kemajuan, terkadang kita membutuhkan yang namanya persaingan dan kompetisi. Baik dalam hal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan semua hal tentang kehidupan. Dengan adanya persaingan, hal itu akan membuat kita terpacu untuk tidak mau kalah, membuat kita terpacu untuk meraih kemenangan, dan secara tidak langsung hal itu membuat kita dipaksa untuk memperbaiki diri setiap saat.
Namun terkadang diantara kita mungkin tidak suka kalau ada saingan. Mungkin alasannya takut hegemoni-nya terganggu dan takut akan kekalahan. Padahal terlalu nyaman berada di zona nyaman itu tidak baik untuk perkembangan sesama calon Walikota dan Wakil Walikota.
Bagaimana tidak Baliho Pasangan calon Walikota Prof. Dr. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) dan Wakil Walikota Harley Alfredo Benfica Mangindaan (HABM)
Yang bertuliskan Torang PAHAM itu jo dirusak oleh orang tidak dikenal (OTD) Kamis (10/9/2020)
Kuat dugaan, baliho ini dirusak oleh orang tak dikenal pada malam hari. Dari pola kerusakan yang terjadi, terlihat bahwa baliho tersebut sengaja dirusak dengan sesuatu benda, bisa saja berupa cutter.
Belum diketahui secara pasti, apa motif pengrusakan Baliho milik Laskar JPAR yang dipasang
Di perempatan lampu merah teling depan Indomaret
Namun pengrusakan baliho ini dinilai sebagai perbuatan yang kurang beretika di tengah Pilwako Manado 9 Desember nanti.
Charles Brando Talumingan Kurniawan, salah seorang, relawan laskar JPAR menyayangkan tindakan ini. Ia pun berharap agar pelaku pengrusakan ini bisa ditemukan.
"Salah satunya itu
Di perempatan lampu merah teling depan Indomaret Kecamatan Wanea
Baliho itu disobek dengan menggunakan benda pisau atau cutter," jelas Charles
Sementara itu Ketua Tim Laskar JPAR Calvin Castro mengatakan Baliho itu gak ada salahnya kan?, terus kenapa dirusak.
"Sambil menyeruakan kepada Laskar JPAR dan tim PAHAM serta simpatisan diharapkan utk tidak terpancing dengan oknum pelaku perusak baliho-baliho Laskar JPAR
Tetap tenang dan santun
Diungkapkan Castro, Selain itu, kita juga harus tahu bahwa pada saat kita memang ditakdirkan meraih kemenangan di Pilwako Manado 9 desember nanti.
"Kita tidak boleh sombong dan menganggap kita adalah orang yang paling hebat. Tetaplah memperbaiki diri dan rendah hati. Begitu juga saat kita kalah, kita tidak boleh berputus asa.
Terimalah kekalahan dengan lapang dada. Karena ada kata kata bijak yang mengatakan, Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda dan Kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika bermanfaat untuk sesama," ungkap Castro (Alpin)
.jpeg)
