MANADOKOMENTAR- Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia(APRI)Sulut Jems Tuuk, mengungkapkan kepada sejumlah Wartawan, saat konferensi pers, bahwa sampai saat ini fakta di lapangan kelompok masyarakat penambang rakyat, seolah di lupakan negeri ini,
" saat ketika negara ini dalam keadaan resesi atau ekonomi lagi sulit seperti saat ini juga sesuai catatan sejarah fakta membuktikan yang bisa survive hanya masyarakat penambang rakyat, tapi faktanya yang terjadi tidak demikian, justru para penambang emas itu di garuk, di tangkap dan di penjarakan di atas tanah yang mereka terima, yang menjadi warisan nenek moyang mereka, " Ungkap JemsTuuk selasa 15/9.2020 di DPRD Sulut
Kata Tuuk, beda kalau tanah itu di beli oleh pihak perusahaan, di katakannya belum di beli dan mereka juga tidak tahu kalau tanah tersebut masuk dalam wilayah konsesi,
"mereka para penambang itu bekerja untuk mencari makan hanya untuk 1-2 gram justru mereka di tangkap," tandas Tuuk, yang juga anggota DPRD Sulut.
Menurut JemsTuuk, kejadian-kejadian seperti ini terjadi di semua wilayah di Sulawesi Utara, dan hal inilah yang mendorong kami pengurus APRI Sulut merapatkan barisan untuk membela dan perjuangkan nasib para penambang rakyat, dan memintahkan kepada Negara untuk mengurus kami mencari jalan terbaik dalam penyelesaian masalah. Ungkapnya.
(JO-VAN)
