Notification

×

Iklan

Iklan

DPP-LAMI BANTU BWARGA KURANG MAMPU DI MINAHASA DAN MINSEL

Jumat, 10 Juli 2020 | 23:20 WIB Last Updated 2020-07-10T15:27:24Z
Ketua DPP-LAMI Syennie Watoelankow serahkan bantuan
TOMOHON KOMENTAR- Bukti kepedulian terhadap pendemi virus Corona (Covid-19), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Adat Manguni Indonesia (LAMI) memberi bantuan berupa beras kepada warga kurang mampu dari segi ekonomi disejumlah desa di Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minsel, Kamis (09/07/2020).

Aksi yang dikomando langsung Tonaas Wangko Syennie Watoelangkow SSI Map ini, juga dalam rangka memperingati HUT ke-4 LAMI.

“Bantuan ini jangan disalahartikan ya. Ini tak ada kaitan dengan politik. Mudah-mudahan bantuan beras ini bisa meringankan kebutuhan akan belanja bahan makanan keluarga di sini,” ucap ibu Syennie disetiap penyerahan bantuan beras kepada warga.

Salah satu situs budaya di Desa Popareng yang tak terawat.

Masing-masing keluarga mendapat 5 kg beras dan penyerahannya dilakukan dengan cara door to door alias masuk keluar rumah warga.

Bagi ibu Syennie, membantu sesama khususnya berekonomi kurang mampu sudah menjadi kewajiban organisasi yang dipimpinnya.

Nampak ikut dalam aksi bakti sosial ini, Sony Moningka (Sekjen LAMI), Novry Palendeng (Wasekjen LAMI) dan Billy Wowor (Tonaas Dept. Kesehatan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan LAMI).

“Kami tetap berempati, bersimpati kepada warga, dimana ketika diperintahkan untuk tetap di rumah. Kita tahu, ketika berada di dalam rumah mempunyai efek yang lain kepada warga yang kurang mampu khususnya mereka yang mempunyai daya beli rendah,” tambah Moningka, Palendeng dan Wowor.

Adapun warga-warga yang dikunjungi ibu Syennie Cs dalam aksi bakti sosial ini, berada di Desa Teling (Kabupaten Minahasa), Desa Raprap (Kabupaten Minahasa), Desa Sondaken (Kabupaten Minsel), Desa Wawontulap (Kabupaten Minsel), Desa Popareng (Kabupaten Minsel), Desa Wawona (Kabupaten Minsel) dan Desa Paslaten (Kabupaten Minsel).

Di sela-sela aksi bakti sosial ini, ibu Syennie Cs mengunjungi  salah satu waruga di Desa Popareng yang dalam kondisi tak terawat. “Ck ck ck.. kotoran sapi disekeliling. Sayang sekali. Ini situs budaya tapi tak dirawat,” ketus ibu Syennie sambil membersihkan rerumputan tinggi yang mengelilingi waruga tersebut.(recky kelah)

×
Berita Terbaru Update