Dalam diskusi tersebut, baik Kapolres maupun ormas adat dan petani muda saling memberikan masukan terkait pembentukan kelompok tani sekaligus cara pemanfaatan dan pengelolaan lahan, serta penggunaan pestisida termasuk pemanfaatan eceng gondok sebagai pupuk kompos untuk lahan perkebunan.
Menurut Kapolres, pembentukan kelompok tani sangat sinkron dengan tema hari Bhayangkara ke-74 tahun 2020 yaitu "Keamanan Kondusif Masyarakat Semakin Produktif".
"Tujuannya memang menumbuhkan minat para pemuda untuk tertarik di bidang pertanian," kata Kapolres usai lakukan penanaman bibit Tomat di perkebunan milik Maurits Palilingan di kompleks perkebunan Kelurahan Rinegetan, Kecamatan Tondano Barat.
Untuk program jangka pendek, lanjut Kapolres, yaitu meningkatkan kuantitas penambahan lahan tidur yang akan di olah.
Dan penambahan generasi muda yang mau berkecimpung di dunia pertanian, dengan harapan lahan-lahan tidur bisa diberdayakan.
"Kita berharap kawula muda yang belum mempunyai pekerjaan tertap ada panggilan hati untuk melakukan aktivitas pertanian ini. Dimana dari sisi ekonominya terpenuhi dan aktivitas positifnya berjalan, yang akhirnya mereka tidak terpikir begadang di malam hari karena besoknya harus berkebun," ujar Kapolres.
Ia menambahkan, kelompok ini ada generasi muda yang punya pengalaman bahkan memiliki pengetahuan dibidang pertanian. Dan nantinya mereka yang akan mengedukasi para kawula muda untuk bercocok tanam.
"Di kelompok ini ada teman-teman yang mempunyai pengalaman dengan ilmu pertanian yang cukup bagus untuk mengedukasi para kawula muda," sebut Kapolres.
Menurutnya, kelompok ini memang tidak terlalu muluk-muluk. Untuk itu mulai dari kelompok kecil dulu, dan berharap bisa mempengaruhi yang lain.
"Untuk memastikan kegiatan ini bisa berjalan dan tidak berhenti hanya dalam perencanaan, sekarang kami langsung action. Dan Semoga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan," pungkasnya.(Melisa)
