Notification

×

Iklan

Iklan

HEARING KOMISI SATU DAN PENGUSAHA, TITO: LOCKDOWN ATAU BUKA MALL

Selasa, 16 Juni 2020 | 10:51 WIB Last Updated 2020-06-16T02:51:57Z
SUHARTO ISHAK KIU
MANADO KOMENTAR-Hearing komisi 1 DPRD Manado bersama pengusaha Mall yang digelar di Gedung kantor DPRD Manado sore tadi, Senin (15/06/2020) berlangsung cukup menarik, lantaran berbagai keluhan serta opsi baik dari pengusaha maupun Anggota DPRD terkait pengoprasian tempat hiburan, restoran dan Mall mengemuka di masa pendemi covid-19.

Adalah Suharto Ishak Kiu. S.Sos selaku anggota Komisi 1 yang mengusulkan agar Manado di Lock Down Kota  selama 21 hari, jika ingin memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Manado.
Tidak hanya itu, politisi Gerindra yang santer disapa Tito itu, juga memberikan opsi lain yakni, membuka Mall agar para masyarakat yang kehilangan pekerjaan kembali dapat beraktifitas seperti biasa.

Menurut Tito, opsi pertama tentu membutuhkan anggaran yang besar, karena harus membiayai kehidupan masyarakat selama 21 hari. Tapi kata Tito, masyarakat yang mendapat bantuan dari pemerintah semisal 20 kg beras selama 21 hari, hanya untuk mereka yang benar-benar tidak punya penghasilan.

“Saya berpikir Lock Down selama 21 hari mungkin adalah langkah pertama, yang perlu diambil pemerintah apabila ingin Manado cepat pulih dari yang namanya corona. Konsekwensinya tentu anggaran yang besar. Saya kira ini perlu dipikirkan oleh Pak Walikota dan Gubernur, untuk duduk bersama membahas usulan ini. Kita perlu melihat beberapa daerah bahkan negara yang melakukan Lock Down. Mereka sukses dalam waktu yang cukup singkat,”kata Tito.

Lalu katanya, opsi ke-dua adalah, membuka Mall supaya ribuan masyarakat yang kehilangan pekerjaan, dapat kembali bekerja dan menafkahi keluarga.

“Bisa juga dengan opsi ke-dua. Buka saja Mall-Mall dengan segala persyaratan, baik dari  pemerintah maupun dari pengusaha. Misalnya ketika masuk kedalam mall, APD harus dipakai dan tidak boleh dilepas selama berada didalam Mall. Demikian juga dengan HP, masyarakat tidak diperkenankan untuk menggunakan alat komunikasi selama dalam Mall, karena berdampak negative bagi pengunjung Mall lainnya. Kemudian disetiap pintu masuk Mall dan Rukoh harus menyediakan tempat cuci tangan, termasuk restouran didalam Mall,”tegas Tito.

Lanjut dikatakan Tito, jika pemerintah menerapkan opsi ke-dua, maka penjagaan di pintu-pintu masuk kota Manado, harus di jaga ketat selama 24 jam, dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

“Saya tau, pemerintah sudah sangat lelah dengan situasi ini, termasuk para tenaga medis yang terus berjuang dilingkaran covid-19. Jangan menyerah, walaupun kita tidak tau kapan situasi ini akan berakhir. Para pengusaha Mall juga sudah angkat bicara, bahwa mereka akan segera angkat kaki dari Manado jika pemerintah tidak mengambil langkah cepat dan cerdas di masa pendemi ini. Lupakan dulu politik. Pak Gub dan Pak Wali yang dicintai masyarakat. Duduklah bersama dan carilah solusi untuk menyelamatkan masyarakat yang sama-sama kita cintai,”tandasnya.(jose)



×
Berita Terbaru Update