Notification

×

Iklan

Iklan

BACA CERITA MENARIK, DIBALIK TUGAS KEMANUSIAAN JK DAN TIM PENYEMPROT DISINFEKTAN

Kamis, 14 Mei 2020 | 22:14 WIB Last Updated 2020-05-14T14:14:44Z

MANADO KOMENTAR-Forum kewaspadaan dini kota Manado (FKDM) kembali mendapat tugas kemanusiaan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Manado hari ini, Kamis (14/05/2020) siang tadi.
Kali ini, FKDM yang dalam misi kemanusiaannya selalu melibatkan Forum kota sehat Manado (FKS) dan Palang merah Indonesia (PMI) Manado, mengarahkan penyemprotan disinfektan ke Kelurahan Sindulang satu  yang terkonfirmasih ada pasien positif corona.


Seperti biasanya, kegiatan sosial itu dipimpin Ketua FKDM James Karinda SH. MH (JK) dengan tim penyemprot penyapu corona.  Igel, Dedy dan Eko serta Komandan pasukan (DanSuk) Fredy Munde.
Di kelurahan Sindulang, banyak warga yang menyambut kehadiran mereka, karena selain melakukan penyemprotan, tim juga membagikan disinfektan dan masker kepada warga. Maka tak heran, jika di Kelurahan Sindulng, ribuan liter disinfektan habis dipakai untuk meneymprot sekitar 2500-san rumah, tetapi juga dibagikan secara gratis kepada warga.

Setelah melakukan penyemprotan di Sindulang, JK kemudian mengarahkan seluruh kekuatan menuju Kelurahan Malalayang seputaran terminal, yang terkonfirmasih ada pasien PDP Meninggal.


Menariknya, saat melakukan penyemprotan di rumah PDP- meninggal, keluarga menolak rumah mereka disemprot, tapi lewat komunikasi yang dilakukan JK dan Ketua forum kota sehat Manado (FKSM) dr ivone Bentelu dan jajaran, maka keluarga bersediah untuk disemprot rumahnya.

“Setelah kami berkomunikasih, ternyata keluarga tidak mau disemprot rumahnya, karena mereka mulai dikucilkan oleh warga sekitar. Ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Harusnya keluarga pasien covid mendapat penguatan dari warga sekitar, bukan sebaliknya mengucilkan bahkan memusuhi mereka,”ujar JK.

 Yang lebih membuat suasana batin JK tersentuh, ketika salahsatu keluarga pasien menceritrakan mengenai keluarga mereka yang menjadi korban virus corona.
“Dia bilang, Pak, corona itu bukang torang yang bawah kamari. Torang pe keluarga justru jadi korban meninggal, lanatarn virus covid-19. Lalu kenapa torang dikucilkan. Kenapqa torang dimusuhi?,”ujar JK mengutip cerita salahsatu keluarga korban PDP yang meninggal itu.
Lewat peristiwa itu kata JK, warga diharapkan agar mampu mengendalikan diri, dan jika ada pasien yang tinggal di sekitar rumah, tidak perlu kemudian dimusuhi.


“Saya perlu ingatkan, bahwa musuh kita adalah virus corona. Bukan pasien atau keluarga korban. Bukankah kita sudah diajarkan oleh Tuhan untuk saling mengasihi sesama manusia? Hukum yang pertama dan yang paling utama adalah "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah, Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Ini perintah Tuhan lo?. Sebagai umat yang percaya, saya ingin mengajak seluruh warga kota Manado untuk tidak mengucilkan warga lain yang sedang mengalami pencobaan,”tandas JK yang juga adalah Panglima Panji Yosua P/KB Sinode Gmim ini.

Dari pantauan komentar, FKDM, FKSM dan PMI Manado selain melakukan penyemprotan di rumah warga pasien PDP meninggal, juga melakukan penyemprotan di seluruh areal terminal Malalalayng.

Turut hadir dalam misi kemanusiaan yang di pimpin JK itu, Pnt Alfrets Lontoh, dr. Neny Tubagus, Percy Lontoh SH, Stella Pakaya, dr. Ivone Bentelu, Vivy Sumajouw Ane Pontoh, Robin Kalo dan Danny kairupan.(jose)

×
Berita Terbaru Update