Notification

×

Iklan

Iklan

JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA PENGHUBUNG IBUKOTA BARU DIRESMIKAN AKHIR OKTOBER 2019

Minggu, 08 September 2019 | 15:51 WIB Last Updated 2019-09-08T07:51:29Z

BALIKPAPAN KOMENTAR-Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diresmikan akhir Oktober 2019.

Dilansir dari kompas.com, bagian yang diresmikan merupakan Seksi II, III, dan IV porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha konsorsium PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JSB).

"Sebelumnya dilakukan serah terima dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke Jasa Marga. Setelah itu, tol ini menjalani uji laik operasi baru diresmikan," kata Danang saat meninjau perkembangan proyek Tol Balsam, Minggu (8/9/2019).

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan porsi BUJT sudah sangat siap diresmikan, sementara pekerjaan yang masih tersisa dari total keseluruhan berada di Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah dari APBD dan APBN. Baca juga: Jalan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Dinilai Berkualitas Tinggi "Ya ini di titik-titik tertentu masih berupa tanah," ucap Desi.

Setelah diresmikan, tol ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sebelum dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilometer sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Namun, tarif ini kemungkinkan akan berubah jika amandemen PPJT diubah terkait diambilalihnya pekerjaan porsi pemerintah sepanjang 2,2 kilometer oleh JSB.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi V porsi pemerintah, Hingga saat ini, progres pembangunan fisik Seksi II, III, dan IV sudah mencapai 97,57 persen.

Sisa pekerjaan tinggal pemasangan rambu dan marka jalan, pembangunan gerbang tol, dan komponen akhir konstruksi. Sementara Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah masih terkendala pengadaan lahan. Dua seksi ini, menurut Danang, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Terdapat dua bidang lahan yang belum bebas dengan kondisi lunak, dan sebagian tanah rawa, yang tidak stabil sehingga membutuhkan rekayasan engineering.(kc/komentar)

×
Berita Terbaru Update