SUASANA RAPAT KONSULTASI TAHUNAN PKB SINODE GMIM 2019 |
Menurut sumber, saat rapat konsultasi sedang berlangsung, tiba-tiba, salahsatu Penatua PKB mempertanyakan mengenai persoalan yang terjadi di Gmim Musafir Paniki Baru yang melibatkan Penatua berinisial (YM).
“Saya kira ini perlu penjelasan Penatua PKB Gmim Musafir, karena menyangkut dana pembangunan, dalam hal ini pengecetan gereja,”kata sumber yang meminta namanya tidak perlu dimediakan.
Kendati begitu, Penatua YM mengaku persoalan dana Rp23 juta itu, sudah selesai dan disampaikan lewat Sidang Jemaat.
”Jadi persoalan dana Rp23 juta sudah dijelaskan oleh BPMJ lewat sidang Jemaat,”ujar YM menjawab pertanyaan salahsatu Penatua yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Penatua AM, Gmim Musafir Paniki Baru Tommy Dotulong mengatakan, pernyataan BPMJ lewat Sidang Jemaat, tidak menjawab persoalan menganai hilangnya Rp23 juta itu.
“Sebagai Jemaat tentu saya tidak menerima begitu saja. Apa yang sudah disampaikan lewat Sidang adalah penggunaan dana yang salah. Kemudian pertanggungjawabnnya seperti apa. Ini dana untuk pengecetan Gereja. Jangan seolah didiamkan begitu saja, kata Dotulong kepada komentar, beberapa waktu lalu.
Hingga berita ini dipublis, belum ada pertganggungjawaban secara resmi mengenai keberadaan dana itu. Menurut pengakuan Wakil Ketua Jemaat, dana itu tidak hilang tetapi disalahgunakan,”Jadi dana itu tidak hilang tapi salah pemanfaatan,”kata Wakil ketua BPMJ saat gelaran sidang jemaat beberapa waktu lalu.
Diketahui, dana sebesar Rp23 juta itu, adalah pendapatan dari pelaksanaan temu theknis PKB yang dilaksanakan di Gmim Musafir Paniki Baru, dengan perjanjian, bahwa kelebihan dana yang didapat dari gelaran temu theknis itu akan digunakan oleh Komisi pembangunan untuk pengecetan gereja. Tapi entah kenapa, hingga sekarang dana tersebut tidak kunjung diserahkan kepada Komisi pembangunan diaman didalamnya Ketua Ir Rudy Tumiwa, Sekretaris Joppy Senduk. Menariknya, dana tersebut nyangkut di Komisi PKB Jemaat Gmim Musafir Paniki Baru.
Menurut informasih, dana itu, digunakan untuk pembelian seragam PKB, pembayaran untuk pelatih, pembayaran dana duka, kemudian dimasukan ke kas PKB sebanyak Rp3 juta, dana oprasional dan sisanya masih ada di tangan komisi PKB sebesar Rp 5 juta lima ratus ribu, (jose)