Notification

×

Iklan

Iklan

BAHAYA SAMPAH PLASTIK DAN CARA MENGATASINYA, DISOSIALISASIKAN KETUA PERSIT KCK CABANG LXII KODIM 1310/BITUNG

Senin, 05 Agustus 2019 | 13:07 WIB Last Updated 2019-08-05T05:07:13Z


BITUNG KOMENTAR- Persit Kartika Chandra Kirana Cabang Dim 1310 Koorcab Reem 131 PD XIII/Merdeka, menggelar sosialisasi bahaya sampah plastik bagi diri sendiri dan lingkungan, serta cara memanfaatkan sampah anorganik atau sampah plastik, kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, pada rangkaian gelaran TMMD ke-105 TA. 2019 Kodim 1310/Bitung, (4/8/2019).

Didampingi Ny. Gusnawan M. Kawa dan Ny. Samai Bakarang, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LXII Dim 1310 Ny. Novi Kusnandar Hidayat, bahwa menindaklanjuti program pemerintah Kota Bitung untuk mensosialisasikan tentang pengurangan limbah plastik serta bahaya sampah plastik bagi diri sendiri dan lingkungan kepada masyarakat luas. Karena banyak jenis makanan dan minuman menggunakan plastik sebagai pembungkus kemasannya. Karena selain fungsinya yang praktis dan desain kemasan yang menarik, menjadikan plastik banyak di gemari oleh masyarakat. Padahal banyak sekali bahaya yang di timbulkan dari plastik ini.

Ia mengatakan bahwa, setiap hari orang kerergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahaya yang timbulkannya kurang disadari oleh masyarakat. Penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari tidak perlu di khawatirkan jika kita tau cara penggunannya. Plastik yang aman untuk di pakai pada suhu tertentu dan minyak/lemak untuk kemasan makanan adalah plastik yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, tidak semua produk kemasan plastik memenuhi standar SNI. Maka dari itu kita harus lebih teliti untuk memasukan makanan atau minuman panas ke dalam plastik.

Adapun bahaya yang ditimbulkan plastik bagi kesehatan tubuh seperti Kanker, menganggu sistem saraf, pembekakan hati, gangguan reproduksi, radang paru-paru, dll. Selain menganggu kesehatan tubuh ternyata plastik juga menggangu ekosistem lingkungan, antara lain, mengakibatkan banjir, menurunkan kesuburan tanah, menjerat hewan, meracuni makhluk hidup, pencemaraan air, polusi udara dan masih banyak lagi.

Cara yang paling banyak dipakai masyarakat untuk membuang sampah adalah dengan cara di bakar. Namun, proses pembakaran ini akan membuat atmosfer terkontaminasi, karena ketika sampah plastik dibakar, bahan kimia yang menjadi racun akan menyebar ke udara yang menyebabkan polusi udara.

"Hingga saat ini, Indonesia masih menghadapi persoalan besar dalam mengelola sampah. Volume sampah yang dihasilkan semakin banyak, dan sebagian besar terdiri dari sampah yang tidak mudah terurai seperti plastik," ujar Ny. Novi Kusnandar Hidayat.

Lanjutnya, salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan melakukan upaya daur ulang sampah, sehingga diharapkan volume sampah plastik bisa berkurang.

Sampah didefinisikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan, yang dihasilkan dari suatu proses. Meskipun merupakan material sisa, tidak berarti semua sampah harus langsung dibuang. Membuang sampah tanpa pengelolaan yang baik justru akan merusak lingkungan.

Untuk mengurangi beban lingkungan, sampah bisa diolah menjadi berbagai benda yang bermanfaat seperti kerajinan dari botol bekas. Contoh kerajinan berbahan sampah plastik adalah tas, dompet, dan tikar yang dibuat dari bungkus atau botol plastik bekas kemasan deterjen, pewangi pakaian, sampoh, dan sebagainya.

Kali ini, Saya akan menjelaskan cara membuat kerajinan tangan dengan menggunakan sampah botol, terutama yang berbahan plastik. Ini sangat mungkin untuk didaur ulang dengan mengubahnya menjadi beragam kerajinan. Botol kemasan biasanya dibuat dalam bentuk dan warna yang menarik. Hal ini menguntungkan karena bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan kreasi daur ulang dengan bentuk yang menarik pula.

"Botol bekas untuk membuat kursi? Bisa, kok. salah satu contoh yaitu kursi jamur. Caranya, susun beberapa botol berukuran sama untuk isi kursi, ikat kuat dengan isolasi. Pasang triplek bundar di atas dan bawah botol. Lapisi seluruh sisi kursi dengan 2-3 lapis dakron supaya empuk, lalu jahit. Lapisi dakron dengan kain luar, bisa rajutan, beludru, katun, atau lainnya," jelas Ny. Kusnandar Hidayat.

Ketua Persit Kartika Chandara Kirana Cabang LXII Dim 1310 Ny. Novi Kusnandar Hidayat, dalam kesempatan tersebut menyampaikan semoga sosialisasi bahaya sampah plastik bagi diri sendiri dan lingkungan, serta cara memanfaatkan sampah anorganik atau sampah plastik ini bermanfaat bagi ibu-ibu khususnya yang ada di Kelurahan Duasudara ini.

"Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita terhadap pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya dapat menghindarkan diri kita dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh penggunaan berbagai bahan plastik," tutupnya.

Ketua TP PKK Kelurahan Duasudara Ny. Lucky Runtuwene mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Persit yang sudah hadir memberikan sosialisasi bahaya sampah plastik serta cara memanfaatkan sampah anorganik atau sampah plastik.

"Semoga dengan kegiatan ini masyarakat Kelurahan Duasudara dan sekitarnya lebih bijak dalam menggunakan plastik," harapnya.
×
Berita Terbaru Update