Notification

×

Iklan

Iklan

MENGENANG BANJIR MANADO 5 TAHUN SILAM. TRIO PIMDEKOT IMBAU WARGA WASPADA

Senin, 14 Januari 2019 | 21:02 WIB Last Updated 2019-01-14T13:56:08Z

MANADO KOMENTAR-Ada tragedi yang terjadi di tahun 2014, tepatnya tanggal 15 Januari, dimana Kota Manado dilanda banjir yang mengakibatkan ratusan warga kehilangan tempat tinggal.
Tidak hanya itu, harta benda pun dibawah pergi air yang datang menghantam kota Manado. Kesengsaraan dan penderitaan warga kota Manado waktu itu, hanya dapat dikenang dan berharap tidak terulang lagi.


Tiga pimpinan Dewan kota Manado kemudian angkat bicara. Menurut Ketua DPRD Noortje Henny Van Bone, tanggal 15 Januari, adalah siklus lima tahunan yang perlu diwaspadai.


“Saya percaya Tuhan maha besar dan maha penyayang. Dia menjaga kota Manado, sebab kota kita sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Kerukunan itulah yang Tuhan inginkan dari kita sebagai umatnya,”kata Van Bone, Senin (14/01/2019) di Manado.


Meski demikian Van Bone meminta, agar masyarakat tetap wasapada terhadap cuaca yang akhir-akhir ini agak ekstrim. “Sebagai Wakil rakyat, saya perlu mengingatkan warga, supaya tetap wasapada dengan cuaca ekstrim saat ini. Sebagaimana Icon kota Manado yakni Kota Doa, maka saya mengajak kita semua untuk berdoa, agar kota kita tetap di jaga oleh Tuhan,”tandas Ketua DPC-PD Kota Manado ini.


Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Manado dr. Richard Sualang mengatakan, potensi terjadinya banjir dan longsor bisa saja terjadi mengingat hujan yang melanda kota Manado di bulan Januari cukup deras. Apalagi Kota Manado dikenal sebagai kota yang berbukit. Itu sebabnya kata Sualang,  masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor diminta waspada.

“Ada begitu banyak masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai dan didaerah kemiringan atau perbukitan. Saya menghimbau. Apabila hujan deras dengan waktu yang lama, maka diharapkan supaya dapat menghindari tempat-tempat tersebut untuk menghindari segala kemungkinan yang bisa terjadi akibat hujan,”ujar Ketua PDI-P Manado ini.


Sementara itu, Drs Danny RWF Sondakh yang juga Wakil Ketua DPRD juga menghimbau kepada pemerintah, mulai dari Kecamatan, kelurahan hingga kepala lingkungan agar tidak jenuh mengingatkan warga agar tetap menjaga lingkungan. Tidak membuang sampah di selokan atau drainase, karena jika drainase tersumbat akan berpotensi terjadinya penyumbatan aliran air dan akan mengakibatkan banjir jika Manado diguyur hujan.


Menurut Sondakh, tanggungjawab lingkungan bukan hanya dititikberatkan kepada pemerintah, tetapi masyarakat juga memiliki peranan penting untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih.
“Ada begitu banyak ruas jalan di Manado, jika hujan turun maka air akan naik ke permukaan jalan. Itu disebabkan karena drainase tersumbat dengan sampah-sampah yang dibuang masyarakat. Terutama sampah plastic termasuk botol-botol plastic bekas air mineral,”tandas Ketua DPC-Prtai Golkar Manado ini.


Sebelumnya, Walikota Manado Pnt. DR. Ir. GS. Vicky Lumentut SH. M.Si. DEA, sudah menyampaikan himbauannya lewat media, untuk mewaspadai siklus lima tahunan yang berpotensi banjir di Kota Manado.(jose)

×
Berita Terbaru Update