Notification

×

Iklan

Iklan

LAPORAN SEMENTARA PENYEBAB BUAYA MERRY MATI

Selasa, 22 Januari 2019 | 13:44 WIB Last Updated 2019-01-22T13:06:17Z

BITUNG KOMENTAR-Hasil Laporan Sementara dari Dokter Hewan PPS Tasikoki terkait buaya Merry yang ditemukan mati pada hari Minggu pagi (20/01/19), diperkirakan terjadi Minggu dini hari/subuh.

Untuk mengetahui penyebab kematian Buaya Merry yang diperkirakan berusia 25 tahun berbobot 600 kg berkelamin laki - laki, Senin (21/01/19) bangkainya di Nekropsi (Otopsi) oleh dokter hewan PPS Tasikoki drh. Dwielma Nubatonis dan drh. Fahmi Agustiadi dibantu Billy Lolowang dan Deity Mekel disaksikan pihak BKSDA dan pihak Polres Tomohon.

Hendrik Rundengan Kasubag Tata Usaha BKSDA Sulut melalui rilis terulis mengatakan proses Nekropsi (Otopsi) terhadap bangkai buaya Merry dimulai pada pukul 13.00 wita dan berakhir pukul 16.00 wita dan bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 wita.

Menurut Rundengan, berdasarkan hasil temuan dari pihak dokter hewan sebelum dilakukan Nekropsi menyatakan bahwa dugaan sementara kematian buaya Merry adalah faktor dari awal Rescue di Tombariri sudah mengalami drop sebelum dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).

"Dugaan sementara buaya Merry meninggal karena mengalami Heatstrock dan selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung", bebernya.

Adapun Resume atau Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara Inspeksi (fisik luar) Stress (Drop) - Heatstroke sementara temuan hasil Nekropsi (Akumulasi Gas pada lambung - Obesitas).

Ditambahkan, Tim Nekropsi juga menemukan organ yang di duga manusia berupa tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.

Namun demikian, beberapa sampel organ buaya Merry perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan) dan Sampel yang diambil dari bangkai buaya Merry rencananya akan di uji di Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Sulawesi Selatan.

Sedangkan barang bukti (tulang belulang) yang ditemukan dalam tubuh buaya Merry akan dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik dan juga pihak keluarga korban.

Diketahui buaya Merry menjadi perbincangan hangat (viral) tidak hanya warga masyarakat Sulawesi Utara saja tetapi juga warga Netizen karena buaya Merry beberapa waktu lalu telah memangsa Deasy Tuwo yang selama ini telah memberi makan dan merawatnya.


Sumber : RRI.co.id
×
Berita Terbaru Update