Notification

×

Iklan

Iklan

DIANGGARKAN 8,5 M, PERBAIKAN RUAS JALAN PONTAK- MOPOLO- KALAIT TINGGAL MENUNGGU PROSES LELANG

Rabu, 09 Januari 2019 | 10:34 WIB Last Updated 2019-01-10T02:53:00Z

Kepala Dinas PUPR Sulut Ir. Steve Keppel

Komentar Manado - Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dalam APBD Tahun 2019 telah menganggarkan pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah.

Khusus Kabupaten Minahasa Selatan sejumlah proyek infrastruktur yang akan dikerjakan dalam tahun anggaran 2019 diantaranya perbaikan ruas jalan Propinsi yakni Mopolo - Kalait dengan total anggaran sebesar 8.5 milyar.

Kepada wartawan Rabu  (9/1-2019) Kepala Dinas PUPR Sulut Ir. Steve Keppel mengungkapkan, perbaikan ruas jalan Pontak - Mopolo - Kalait  merupakan proyek reguler yang penganggarannya dilakukan setiap tahun  

" Ruas jalan tersebut setiap tahun selalu dianggarkan khusus untuk perbaikan sejumlah titik apalagi di ruas jalan tersebut sering mengalami kerusakana seperti longsor yang diakibatkan faktor alam.  Untuk tahun 2019 ruas jalan tersebut sudah disiapkan anggarannya, bahkan  tidak hanya jalan yang diperbaiki, namun ada dua jembatan serta drainase yang akan dibangun di sana,  " terang Keppel.

Sementara itu  Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Balai Bina Teknis  Dinas PUPR Sulut Fransiscus Timak menambahkan total anggaran 2019 untuk ruas jalan Pontak- Mopolo - Kalait – Lobu sebesar 8.5 Milyar untuk tiga kegiatan yakni rehab berkala  jalan sebesar 5 milyar, pembangunan dua buah jembatan  2,5 milyar serta pembangunan drainase dengan anggaran 1 milyar.

“ Saat ini proses lelang sedang kami persiapkan terutama perencanaan jalannya dan membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Direncanakan pada pertengahan bulan Februari  sudah akan dilaksanakan lelang fisik. Kusus proyek jembatan sudah selesai proses  pelelangnnya, “ beber Timak.
Meski demikian dirinya menghimbau partisipasi masyarakat terlebih  pemilik lahan  yang nantinya akan dibuat talut penahan longsor.  

 “Percuma kalau ada saluran drainase tapi  tidak dibuatkan talud,  terutama di area yang curam sebab disaat musim hujan akan kembali longsor dan menutupi drainase. Makanya perlu ada kerjasama masyarakat, sebab ini untuk kepentingan masyarakat juga. Dihimbau juga bagi masyarakat untuk nantinya bersama-sama menjaga fasilitas tersebut. Contohnya bilamana ada saluran yang tersumbat,  pemerintah desa  setempat bersama masyarakat  bisa bergotong royong membersihkannya, “tutup Timak. (stem)
×
Berita Terbaru Update