Notification

×

Iklan

Iklan

Pemprov Diminta Seriusi Pendidikan Sekolah Berkebutuhan Khusus, Ayub Ali: Kita Jangan Hanya Pandai Meneteskan Air Mata

Rabu, 14 November 2018 | 03:09 WIB Last Updated 2018-11-13T23:52:50Z
Komentar.co.id Manado - Anggota DPRD Sulut Hi. Ayub Ali Albugis mengingatkan pemanfaatan APBD 2019 yang dikelolah SKPD agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat Sulawesi Utara.
Kepada wartawan di ruang kerjanya,  Selasa (13/11-2018) politisi PAN yang juga salah satu legislator yang dikenal sangat  peduli  bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini menyentil anggaran di Dinas Pendidikan Daerah terkait program fisik maupun non fisik  yang menurutnya mendapatkan anggaran yang fantastis berharap perencanaan anggaran di dinas tersebut dapat dikeloa dengan baik dan profesional  dengan mengedepankan prioritas tanpa pilih kasih.
Terkait peningkatan mutu bagi sekolah berkebutuhan khusus,  dirinya mendesak pemerintah melalui Dinas tersebut  untuk lebih serius memberi perhatian lebih bagi kualitas pendidikan yang ada.
“ Anggaran di Dinas Pendidikan sangat luar biasa angkanya fantastis, itu baru anggaran dari APBD belum  lagi anggaran dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Alokasi Khusus  (DAK) dan lain sebagainya. Apakah anggaran  untuk Sekolah Berkebutuhan khusus sudah sesuai dengan kebutuhannya. Sebab menurut informasi yang saya dapatkan, kebutuhan guru untuk sekolah-sekolah tersebut sangat minim termasuk masalah honor mereka yang hanya mendapatkan 500 ribu setiap bulannya. Bagaimana mungkin dunia pendidikan khususnya sekolah berkebutuhan khusus  bisa maju dengan keadaan seperti itu.” beber  Ayub.
Legislator Dapil Manado ini mendesak  Dinas Pendidikan mestinya  harus lebih konsentrasi,  cerdas dan proaktif untuk membangun pendidikan bagi lembaga tersebut .
“ Siapa lagi kalau bukan pemerintah Propinsi yang memperhatikan pendidikan mereka. Karena ini sudah pernah dipertunjukan  anak- anak berkebutuhan khusus dihadapan kita di sidang paripurna  HUT Propinsi. Pak Gubernur dan tokoh-tokoh yang hadir menyaksikan langsung. Sangat memalukan dan memiriskan hati apabila ada orang yang mengatakan kasihan tapi tidak mampu mengekspresikan  secara finansial. Tapi ini adalah tanggung jawab pemerintah melalui dinas Pendidikan bukan orang per orang. Jangan sampai Dinas ini hanya menutup mata dan telinga sementara teriakan-teriakan di bawah  akan kebutuhan yang harusnya diantisipasi namun tidak dilakukan, malah diplot ke program  copy paste yang itu-itu saja. Kita jangan hanya pandai meneteskan air mata tapi tidak pandai menindak lanjuti, “ pungkas Ayub mengingatkan. (stem)



×
Berita Terbaru Update