Komentar.co.id Manado - Dipercayakan mengepalai instansi yang sering berinteraksi dengan para pejabat tinggi di tingkat Kementerian maupun lembaga serta pejabat
daerah lainnya setingkat eselon 1 dan 2 membuat Kepala Badan Penghubung Daerah
Propinsi Sulut di Jakarta Roy Saroinsong yang notabene hanya menduduki jabatan setingkat eselon 3 mengaku terkadang
mengalami perasaan kikuk ketika ditugaskan mewakili pimpinan daerah
dalam berbagai kegiatan yang melibatkan pejabat tinggi ditingkat pusat maupun daerah.
Saat bersua dengan sejumlah wartawan dikantor DPRD Sulu
baru-baru ini, mantan Kabag Humas Pemprov Sulut banyak menceritakan berbagai hal
yang menjadi bahan evaluasi termasuk pengalaman pribadinya memimpin lembaga perwakilan Sulut yang ada di
Ibukota Negara.
Sejak mengalam degradasi dalam hal struktur, pejabat yang mengepalai kantor tersebut saat ini dikepalai pejabat level eselon 3. Sementara ruang
lingkup oprasional tugas dan beban kerja
cukup berat dalam performance sebagai show window-nya Sulut di pusat .
“Menjalankan tugas di Jakarta mewakili Pimpinan daerah dalam
berbagai kegiatan termasuk duduk bersanding dengan pejabat eselon 1 dilintas Kementerian maupun lembaga serta instansi yang ada di lingkup Pemprov
DKI Jakarta seringkali ada perasaan kurang percaya diri. karena apa artinya
seorang eselon 3 ketika duduk bersanding dengan para pejabat tinggi.’ ucap Saroinsong
tersenyum.
Meski demikian dirinya mengungkapkan, walau masih merupakan wacana melalui berbagai pembahasan di tingkat pimpinan dalam
hal ini Kementerian Dalam Negeri serta beberapa stakeholder, dia berharap tahun
2019 Badan Penghubung Daerah dapat dikembalikan posisinya menjadi struktur yang
dikepalai pejabat setingkat eselon 2.
“Mudah-mudahan meski masih dalam konteks wacana dalam pembahasan-pembahasan
ditingkat pimpinan dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri, bisa mengembalikan
posisi Badan Penghubung menjadi struktur dengan jabatan pimpinan eselon 2. Agar
kesetaraan dalam kami menjalankan tugas di Jakarta tidak terjad over lapping atau
merasa kurang percaya diri,” pungkas pria kelahiran Desa Pontak Minsel ini.
(stembri)