Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Akibat Aktifitas Proyek Real Eastate Oleh PT. Citra Wahana, Puluhan Petani Tambak Paniki Atas Terancam Gagal Panen

Kamis, 22 Maret 2018 | 00:25 WIB Last Updated 2018-03-21T16:25:29Z
Komentar.co.id Minut - Masyarakat Desa Paniki Atas Jaga 4 Kecamatan Talawaan mengeluhkan aktifitas Perusahaan PT. Citra Wahana yang bergerak dibidang pembangunan Real Estate diduga telah mencemari dan merusak sungai desa yang memasok air ke telaga milik mereka sehingga berimbas ke petani ikan air tawar.

Diketahui, di Jaga 4 desa Paniki Atas sebanyak 30 keluarga yang semuanya adalah petani ikan air tawar menjadi korban karena sebagian besar ikan peliharaan  mereka mati.

Menurut Sumendap Rotinsulu Mantri Air Paniki Atas mengatakan pada awal dilakukannya pembangunan perumahan Citra Wahana, masyarakat telah mengingatkan agar jangan mengotori sungai karena akan berdampak buruk kepada para petani ikan air tawar.

"Kami sudah ingatkan tapi tak digubris oleh pihak PT. Citra Wahana. Buktinya sudah sekitar 2 bulan semenjak dimulainya pembangunan perumahan, sungai semakin kotor dan berdampak pada telaga milik warga," ungkap Rotinsulu, selasa (20/03/2018) seraya mempertanyaan apakah Perusahaan tersebut telah memiliki amdal. Karena kalau tidak tentunya hal tersebut menyalahi aturan.

Tak hanya itu, Ferry Ticoalu warga paniki atas juga menuturkan ada sekitar 10 hektar lahan warga yang menjadi korban dan juga sebagian besar warga gagal panen.

"Sekitar 30 ton ikan gagal panen, jika dirupiahkan ada sekitar 500 juta. Tentunya hal ini sangat dan sangat merugikan kami. Mereka (PT. Citra Wanaha) seakan tak peduli dengan kami. Berkali-kali kami ingatkan agar jangan merusak sungai tapi mereka tetap saja melanjutkan aktifitas pembangunan perumahan," ucapnya Ticoalu.

Daud Londong dan Herlen Sarmu yang juga adalah warga desa paniki atas menyuarakan agar pembangunan perumahan PT. Citra Wahana yang terletak digunung Pahuli agar diberhentikan sementara.

"Kami minta agar pembangunan di berhentikan sementara, dan mari kita duduk bersama guna mencari solusi terbaik supaya tidak merugikan warga desa. Dinas terkait juga diharapkan dapat turun langsung guna melihat situasi dan kondisi di desa kami," harap mereka. (stem/tim)




×
Berita Terbaru Update