Komentar.co.id Manado - Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara
(Sulut) Kamis (7/03) siang menghadiri acara Penganugerahan gelar Doktor Honoris
Causa kepada Presiden Ke 5 Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, di
Balairung Jenderal Rudini IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Acara penganugerahan yang dihadiri oleh Mantan Wakil
Presiden Tri Sutrisno, Mendagri dan beberapa menteri kabinet kerja tersebut
dibuka oleh Gubernur IPDN Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, SH, M.H.,M.S.
Ermaya dalam sambutannya mengatakan, gelar honoris causa ini
merupakan yang pertama dianugerahkan sejak lembaga pendidikan itu berdiri sejak
1956.
"Pemberian (gelar doktor honoris causa) untuk pertama
kalinya sejak berdiri 1956 dengan nama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri yang
didirikan Presiden RI pertama Ir Soekarno, tepatnya 17 Maret bulan ini di
Malang. Dan hari ini kita menyaksikan penganugerahan pertama," ujar
Ermaya.
Dalam penganugerahan gelar doktor honoris causa oleh IPDN,
Megawati membacakan orasi ilmiah berjudul "Pancasila dan UUD 1945, Pancang
Politik Pemerintah".
Sementara itu, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw yang hadir
bersama Sekretaris Komisi II DPRD Prov Sulut Rocky Wowor dan juga Gubernur
Sulut Olly Dondokambey SE menyatakan kekaguman dan apresiasi atas figur
Megawati Soekarno Putri yang juga merupakan ketua umum Partai PDI Perjuangan.
"Dalam segala kesibukannya, ibu Megawati masih sempat
merangkai berbagai pemikiran strategis sebagai seorang negarawan, bagi
kelangsungan bangsa Indonesia. Dimana bersamaan dengan penganugerahnya, ibu
telah menerbitkan karyanya dalam buku yang berjudul Politik Pemerintahan untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat NKRI, " papar Angouw.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan baginya
gagasan dan konsep fundamental yang ditelorkan Megawati merupakan pemikiran
konseptual dan strategis, dimana menurut Megawati bahwa esensi gagasan
desentralisasi terfokus pada pengelolaan otonomi daerah yang melibatkan
partisipasi pemerintah, pemda dan masyarakat secara sinergis dan
berkesinambungan.
"Kajian strategis ibu mega, sangat mendasar dalam
memberi arti bagi politik desentralisasi negara, dimana kesejahteraan yang
berkeadilan dalam membangun negara yanh berdaulat secara politik, ekonomi dan
budaya sebagai bangsa yang memiliki ciri pluralistik," tandasnya.(stem/*)