Notification

×

Iklan

Iklan

Manado Waspada DBD, dr Robby : Mari Jaga Kebersihan Lingkungan Masing-Masing Dan Budayakan 3 M Plus

Kamis, 22 Februari 2018 | 17:52 WIB Last Updated 2018-02-22T16:54:40Z
Komentar.co.id Manado - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi selang dua bulan terakhir di Kota Manado, mendapat perhatian khusus instansi terkait yakni Dinas Kesehatan Manado.

Meski belum bisa dikategorikan  sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun tindakan untuk meminimalisir kasus terus diupayakan agar tidak berdampak luas bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Robby Mottoh saat ditemui wartawan komentar.co.id di ruang kerjanya Kamis (22/2-2018)  mengakui di beberapa tempat terutama masyarakat yang tinggal di wilayah padat penduduk  sangat rentan terjadi kasus DBD. 

Namun menurutnya kasus yang terjadi saat ini di Kota Manado menurun  dibanding tahun 2017.  "Sebetulnya untuk tahun 2018 bulan Januari sampai Februari, kasus DBD di kota Manado mengalami penurunan dibanding bulan yang sama tahun 2017 lalu. Karena berdasarkan data yang ada  terdapat 28 kasus pada bulan Januari, sementara hingga  akhir Februari ini  baru 13 kasus. Dibanding bulan Januari 2017  ada 32 kasus dan bulan Februari terdapat 26 kasus. “ ungkap dr Robby Mottoh.

Untuk Kota Manado menurutnya secara statistik kasus DBD  terjadi lima tahunan. Hal tersebut yang mesti diantisipasi. Karena bersifat lima tahunan , dia berharap masyarakat mewaspadai hal tersebut.

“  Yang perlu masyarakat waspadai tahun 2020 karena kasus sebelumnya tahun 2015 dan biasanya mulai di temui di akhir tahun. Ini bisa saja terjadi bulan Desember 2019. “ jelas Dokter Robby sapaan akrabnya.

Meski demikian dia menghimbau masyarakat  tidak perlu khawatir karena hal tersebut bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan masing-masing terutama pada  saat musim hujan kemudian diikuti musim panas. Menurutnya cara paling efektif mencegah penularan DBD  adalah dengan  Menutup, Menguras dan Menimbun (3 M plus) dan   rutin mengganti air vas bunga  dan mengeringkan air di atap atau di talang maupun tempat yang biasanya menjadi tampungan air seperti Kulkas maupun Dispenser.

“ Ada baiknya juga masyarakat di  satu lingkungan  secara  bersama –sama menjaga kebersihan, karena  jarak terbang nyamuk Aedes Aegypti berkisar 100 sampai 200 meter. Ini sebagai upaya  untuk menghilangkan  jangkauan terbang nyamuk tersebut agar tidak terjadi penularan.” imbuhnya. (stem)
×
Berita Terbaru Update