Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Kondisi Sungai Ongkak, Rocky Wowor Minta Balai Wilayah Sungai Seriusi Keluhan Warga Dumoga

Selasa, 10 Oktober 2017 | 00:43 WIB Last Updated 2017-10-09T17:31:49Z
Komentar.co.id Manado - Kekecewaan  masyarakat yang berada di Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Monggondow (Bolmong) terkait kondisi Sungai Ongkak yang tidak mendapat perhatian Balai Wilayah  Sungai Sulawesi I dibawah pimpinan Djidon Watania menuai reaksi anggota DPRD Sulut Rocky Wowor.

Kepada wartawan saat di konfirmasi di ruang kerjanya Senin (9/10-17) politisi muda PDIP dari Dapil Bolmong Raya ini mengatakan apa yang dikeluhkan masyarakat yang tergabung dalam Desa Dumoga bersatu tersebut  merupakan hal yang urgent mengingat kondisi sungai Ongkak setiap saat dapat mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar pesisir sungai.

“ Ini menyangkut keselamatan warga sewaktu-waktu bisa terancam terlebih bila terjadi banjir harusnya seecepatnya diantisipasi,” ujar sekretaris komisi II DPRD Sulut ini.

Sementara terkait tidak adanya perhatian serius dari instansi terkait Wowor mendesak agar Balai Wilayah Sungai secepatnya membangun tanggul penguatan tebing guna mencegah terjadinya longsor yang bisa menimpa puluhan rumah yang berada di sekitar sungai.

“ Akan segera saya sampaikan ke pimpinan Balai Sungai dan secepatnya saya laporkan kepada Bapak Gubernur apa yang menjadi persoalan warga disana, pokoknya secepatnya, “ tegas Wowor.

Diketahui warga Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) atau disebut Desa Dumoga Bersatu akhirnya berada pada titik puncak kejengkelan terhadap Balai Wilayah Sungai Sulawesi I. 

Pasalnya, kondisi sungai Ongkak walaupun sudah sering dikumandangkan bahkan pernah mengajukan proposal terkait pembangunan penguatan tebing sepanjang 1.000 meter, namun hingga saat ini tetap tidak mendapat respon dari instansi tersebut.

Masyarakat bahkan sudah mengusulkan proposal 1.000 Meter untuk pembangunan penguatan tebing, juga beberapa kali melaporkan ke Balai sungai namun tidak pernah mendapat respon.

“Sudah pernah sampaikan ke Balai sungai, alasan dana tidak mencukupi,” tutur Sangadi Desa Dumoga Induk  H.Manggopa

Menurutnya  ada sekitar 5.000 jiwa terancam bila dan terjadi erosi dan banjir besar. “Pernah terjadi banjir besar tahun 1995/1996 dan 2006/2007,” ungkap dia.

Untuk itu lanjutnya lagi, perhatian instansi terkait dalam hal ini Balai Wilayah Sungai yang dipimpin Djidon Watania, agar secepatnya turun tangan. “Segera lakukan penguatan tebing dan normalisasi sungai,” harapnya. (stem)
×
Berita Terbaru Update