Komentar.co.id
Manado - Kekecewaan masyarakat yang berada
di Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Monggondow (Bolmong) terkait kondisi
Sungai Ongkak yang tidak mendapat perhatian Balai Wilayah Sungai Sulawesi I dibawah pimpinan Djidon
Watania menuai reaksi anggota DPRD Sulut Rocky Wowor.
Kepada wartawan
saat di konfirmasi di ruang kerjanya Senin (9/10-17) politisi muda PDIP dari Dapil
Bolmong Raya ini mengatakan apa yang dikeluhkan masyarakat yang tergabung dalam
Desa Dumoga bersatu tersebut merupakan
hal yang urgent mengingat kondisi sungai Ongkak setiap saat dapat mengancam
keselamatan warga yang tinggal di sekitar pesisir sungai.
“ Ini
menyangkut keselamatan warga sewaktu-waktu bisa terancam terlebih bila terjadi
banjir harusnya seecepatnya diantisipasi,” ujar sekretaris komisi II DPRD Sulut
ini.
Sementara
terkait tidak adanya perhatian serius dari instansi terkait Wowor mendesak agar
Balai Wilayah Sungai secepatnya membangun tanggul penguatan tebing guna
mencegah terjadinya longsor yang bisa menimpa puluhan rumah yang berada di sekitar
sungai.
“ Akan
segera saya sampaikan ke pimpinan Balai Sungai dan secepatnya saya laporkan
kepada Bapak Gubernur apa yang menjadi persoalan warga disana, pokoknya
secepatnya, “ tegas Wowor.
Diketahui
warga Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) atau disebut Desa
Dumoga Bersatu akhirnya berada pada titik puncak kejengkelan terhadap Balai
Wilayah Sungai Sulawesi I.
Pasalnya,
kondisi sungai Ongkak walaupun sudah sering dikumandangkan bahkan pernah
mengajukan proposal terkait pembangunan penguatan tebing sepanjang 1.000 meter,
namun hingga saat ini tetap tidak mendapat respon dari instansi tersebut.
Masyarakat
bahkan sudah mengusulkan proposal 1.000 Meter untuk pembangunan penguatan
tebing, juga beberapa kali melaporkan ke Balai sungai namun tidak pernah mendapat
respon.
“Sudah pernah sampaikan ke Balai sungai, alasan dana tidak mencukupi,” tutur
Sangadi Desa Dumoga Induk H.Manggopa
Menurutnya
ada sekitar 5.000 jiwa terancam bila dan
terjadi erosi dan banjir besar. “Pernah terjadi banjir besar tahun 1995/1996
dan 2006/2007,” ungkap dia.
Untuk
itu lanjutnya lagi, perhatian instansi terkait dalam hal ini Balai Wilayah
Sungai yang dipimpin Djidon Watania, agar secepatnya turun tangan. “Segera
lakukan penguatan tebing dan normalisasi sungai,” harapnya. (stem)