Notification

×

Iklan

Iklan

Wagub Kandouw Launching Pendidikan Budaya Anti Korupsi Sulut

Kamis, 04 Mei 2017 | 23:32 WIB Last Updated 2017-05-04T15:35:54Z


Komentar.co.id - Korupsi saat ini dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime) di Indonesia. Berbagai upaya pemberantasan atas kasus yang dapat merusak tatanan pembangunan bangsa ini terus dilakukan secara maksimal dari pusat sampai ke daerah. Memberantas kasus korupsi memang bukan hal yang mudah, perlu proses yang panjang dan melibatkan semua pihak yang harus dilaksanakan secara terstruktur, terintegritas dan sinergis. Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O E Kandouw pada kegiatan Launching Pendidikan Budaya Anti Korupsi di Provinsi Sulawesi Utara yang digelar di lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Kamis (04/05/2017).

Kandouw memberikan apreseasi kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Penggiat Anti Korupsi  (PAK) yang mampu menciptakan momentum luar biasa seperti ini. Menurutnya, perjuangan dalam pananganan dan pencegahan korupsi oleh KPK dan aparat penegak hukum akan lebih optimal jika melibatkan seluruh komponen masyarakat.

“Akan lebih efektif jika mata rantai korupsi dapat kita putus lewat aspek ide, karena pelaku-pelaku korupsi ini tidak melihat latar belakang pendidikan. Ikhtiar Pendidikan Budaya Anti Korupsi yang dimulai dari anak-anak sudah sangat tepat”, kata Kandouw.

Dirinya berharap apa yang dilakukan saat ini, dalam upaya pemberantasan korupsi dapat diupayakan secara berkelanjutan (Sustanaible). “Proses ini tidak instan akan kita rasakan. Pendidikan Budaya Anti Korupsi akan memberikan manfaat yang sangat luas dalam pembentukan karakter yang memiliki integritas dan dapat berguna bagi bangsa, agama terlebih bagi diri kita sendiri”, pungkasnya.

Pada kesempatan itu juga Wagub Kandouw telah mengukuhkan Tim Pembina dan Pembimbing Budaya Anti Korupsi Provinsi Sulawesi Utara yang disaksikan langsung Direktur Pendidikan Dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantas Korupsi, Sujarnako. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dikda Sulut Asiano G Kawatu, Pejabat lingkup pemprov Sulut, perwakilan tenaga pendidik (Guru)  serta perwakilan pelajar Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan. (ven)

×
Berita Terbaru Update