Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Olly Optimis, Jalur Pelayaran RoRo Tingkatkan Ekspor Sulut Ke Filipina

Rabu, 03 Mei 2017 | 00:03 WIB Last Updated 2017-05-02T16:03:08Z

Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE

Komentar.co.id - Pelayaran perdana Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) akhirnya tiba di Pelabuhan Bitung, Selasa (2/05/2017) pagi. Kedatangan Kapal RoRo ini pun diterima langsung Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE.

Dikatakan Dondokambey, terwujudnya jalur pelayaran resmi rute pelayaran yang dioperasikan Asian Marine Transport Corporation (AMTC) dengan memiliki kapasitas sebesar 500 TEUs, menjadi momentum untuk membuka peluang peningkatan perdagangan  barang dan jasa antar kedua wilayah. Bahkan jalur pelayaran ini diprediksi akan melampaui total nilai ekspor nonmigas Sulut ke Filipina hingga Oktober 2016 yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 20,78 juta USD.

"Kami optimis bahwa nilai ekspor Sulawesi Utara ke Filipina akan kembali meningkat kedepannya," kata Olly dengan nada optimis.
Dirinya mengajak pengusaha dan masyarakat memanfaatkan kapal RoRo untuk membuka peluang dan memperluas jangkauan usaha melalui jalinan kerjasama perdagangan di kedua wilayah.

"Pemerintah akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi kegiatan usaha masyarakat dengan tetap mengacu pada aturan-aturan yang ada”, katanya.
Menurutnya, pelayaran kapal RoRo tersebut adalah bukti perhatian Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo terhadap pemerataan pembangunan hingga di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.

"Masyarakat, lebih khusus yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan nyaman dengan waktu tempuh yang lebih singkat”, jelasnya.

Senada, Dirjen Perhubungan Laut Ir A Tonny Budiono MM mengatakan perwujudan konektivitas laut Indonesia - Filipina sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia yaitu mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang dapat dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim termasuk dengan melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder maritim yang menghasilkan kemandirian maritim.
“Pada akhirnya ini menjadi langkah maju untuk ‘mendominasi’ di dunia maritim dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia”, ucap Budiono.

Diketahui, pelayaran Perdana Kapal Ro-Ro Rute Davao/General Santos Filipina – Bitung Indonesia ini merupakan perwujudan dari Penandatanganan Deklarasi Bersama tentang Konektivitas Laut Indonesia - Filipina yang dilakukan pada 28 April 2017 dan secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 30 April 2017 lalu di Manila, Filipina dengan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Kondisi pelayaran Bitung – Davao tersebut dinilai sangat kompetitif,  baik dilihat dari segi jarak maupun waktu tempuh yang lebih singkat sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan logistik. Rute Bitung-Davao hanya membutuhkan waktu tempuh 1 s/d 2 hari. Hal ini tentunya jauh lebih singkat dibandingkan dengan rute Bitung-Surabaya atau Jakarta-Davao, yang membutuhkan waktu 1 s/d 2 minggu.
ASEAN Ro-Ro merupakan proyek dibawah kerangka ASEAN Connectivity yang dibahas secara intensif dalam forum BIMP EAGA, Sea Linkages Working Group, diperkuat dengan MOU on Establishment and Promoting Efficient and Integrated Sea Linkages yang ditandatangani 4 (empat) Menteri Transportasi anggota BIMP EAGA pada tahun 2007 serta penandatanganan Joint Declaration Indonesia dan Filipina.

Dalam penyambutan pelayaran perdana kapal tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Filipina Filipe A Judan, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni, Kapolda Irjen Bambang Waskito, Sekdaprov Edwin H Silangen SE MSi dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (Advetorial/Biro Protokol Dan KKP Sekdaprov Sulut)

 
×
Berita Terbaru Update