Notification

×

Iklan

Iklan

WAPRES JK KAGUM MASYARAKAT SULUT HIDUP RUKUN DAN DAMAI

Minggu, 23 April 2017 | 20:18 WIB Last Updated 2017-04-24T01:15:26Z
Wakil Presiden RI  Jusuf  Kalla
Komentar.co.id, Manado - Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat diwujudkan dalam keadaan negara yang rukun dan damai. Hal itu dikatakan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat membuka kegiatan Pekan Kerukunan Nasional dan Global Christian Youth Conference di Manado, Minggu (23/4/2017) siang.

"Tujuan berbangsa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Ini harus disertai kerja keras dan kedamaian. Harus Hidup rukun dengan sesama," katanya.
Jusuf Kalla juga mengapresiasi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE yang dapat memperahankan keadaan Sulut yang rukun meskipun terdiri dari suku dan agama yang berbeda-beda.

"Saya memberikan penghargaan kepada gubernur. Dunia selalu menghargai Indonesia dengan kerukunan agamanya. Walaupun dengan suku yang berbeda-beda kita tetap bersatu," imbuhnya.
Meskipun demikian, wakil presiden mengakui masih adanya penghalang kecil yang berusaha mengganggu perdamaian. Namun itu semua dapat diatasi. "Sering ada riak-riak tetapi kita tetap bersatu. Yang terpenting kita semua harus mengormati perbedaan," pungkasnya.

Selain perbedaan, dikatakan Kalla semua masyarakat juga memiliki kepercayaan yang tidak dapat dibantah lagi. "Kita juga memiliki persamaan yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa," tegasnya.
Sambutan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey SE
Sebelumnya, di tempat yang sama Gubernur Olly Dondokambey, SE mengatakan meskipun dalam kemajemukan, kehidupan masyarakat Sulawesi Utara hingga saat ini berjalan dengan rukun dan damai.

"Suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan," katanya.

Olly juga memuji peranan pihak TNI dan Polri yang selalu cepat tanggap dalam menangani gangguan stabilitas keamanan sehingga keadaan Sulut selalu damai. "Ini berkat karya nyata dan pengabdian yang tulus dari TNI, Polri, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang senantiasa pro aktif merespon dan meredam isu-isu yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan kerukunan di daerah ini," imbuhnya. 
Tidak hanya itu, menurut orang nomor satu di Sulut ini juga mengatakan terciptanya keadaan Sulut yang rukun dan damai dikarenakan masyarakat selalu berpegangan pada falsafah yang berguna.

"Falsafah Si Tou Timou Tumou Tou, empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dan Torang Samua Ciptaan Tuhan," ujarnya.

Kegiatan itu turut dihadiri Sekretaris Jenderal World Student Christian Federation (WSCF) Jurgete Necta Montes Rokas, Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw, Ketua TP-PKK Sulut Ir Rita Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK dr Kartika Devi Tanos, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin H Silangen SE MSi, Ketua Sinode GMIM Pdt Dr. HWB Sumakul, Uskup Mgr Joseph Suwatan dan Jajaran Forkopimda Sulut. 
(Advetorioa /Biro Protokol KKP Setdaprov Sulut)

 
×
Berita Terbaru Update