Notification

×

Iklan

Iklan

SANG LEGENDA  ALFRED  SUNDAH DAN  ALAT  MUSIK  KOLINTANG

Rabu, 27 Juli 2016 | 22:47 WIB Last Updated 2016-07-31T17:09:50Z
KOMENTAR.CO.ID - Siapa yang tidak mengetahui jenis alat musik kolintang ? ya, tentunya alat musik tradisional dari Indonesia. Bahkan bagi masyarakat provinsi Sulawesi Utara, jenis alat musik ini sudah sangat populer karena berasal dari daerah ini, ditambah lagi semua genre musik bisa dimainkan dengan alat musik berbahan baku kayu Banderan ini. Namun siapakah tokoh yang mempunyai kontribusi besar bagi pengembangan alat musik kolintang hinga bisa dikenal sampai ke tingkat internasioal ? 

Dia adalah Alfred Sundah, tokoh kolintang nasional asal Lembean Kabupaten Minahasa Utara. Ditahun 1868 dirinya sudah berinisiatif memperkenalkan dan mengangkat kolintang dengan medatangkan pemain kolintang tunggal dari Manado Nelwan Katuuk pria kelahiran Tonsea untuk tampil di Istana Bogor dan berhasil memukau hadirin dan tamu mancanegara kala itu.

Kontribusi besar Alfred Sundah lainnya, dengan kemampuan dan jiwa seni yang tinggi, kolintang yang sebelumnya adalah alat musik tunggal berupa melodi yang dimainkan satu orang telah berhasil dikembangkannya menjadi alat musik ansamble karena selain melodi, bisa dimaikan dengan bass, gitar dan ukulele yang sudah barang tentu memerlukan 5 sampai 10 pemain musik dalam mengiringi semua genre musik. 

Alfred Sundah jugalah orang pertama yang mendirikan group kolintang di Jakarta tahun 1968 dengan nama Orkes Kolintang Kadoodan secara lengkap yang dimainkan 6-7 orang pemain musik sehingga menjadi ansamble musik. Suami dari almarhum Anneke MG Lantu ini, telah memberikan kontribusi dan jasa penting bagi dunia seni budaya, khususnya musik kolintang dengan melahirkan karya lebih dari seratus lagu. Seperti yang tetap familiar dan masih sering didengar di daerah nyiur melqmbai ini, diantaranya ; Werenan, Momasa Katupat, Satoro Mama, Si Towo Si Putar Bale, dan banyak lagu lainnya yang adalah gubahan-gubahan ayah dari Grace M A Sundah, Lindah D L Sundah serta Febrianne P C Sundah.

Alfred Sundah juga berjasa bagi kebudayaan Minahasa Utara dengan menulis dan menerbitkan Kamus Bahasa Tonsea. Ayah dari James Freddy Sundah pencipta lagu Lilin-Lilin Kecil ini pun berencana di hari ulang tahunnya yang ke-90 tahun Yayasan Alfred Sundah akan menggelar pagelaran musik kolintang, sabtu 30 Juli 2016 di Lembean Kabupaten Minahasa Utara tentunya dengan maksud untuk mengangkat dan mempromosikan seni budaya musik kolintang untuk semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat khususnya warga Sulawesi Utara. (ven)


×
Berita Terbaru Update