 |
| Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw |
Angouw bahkan sampai menyoal tidak diresponnya undangan Hearing Komisi IV DPRD Sulut yang membindangi soal Pendidikan dan Kesra ke rektorat Unima ini.
"Kita undang lagi hari ini, kalau memang sampai undangan ketiga tidak hadir, kami koordinasi dengan polisi untuk panggil paksa, aturannya seperti itu. Jangan mentang-mentang Unima itu hubungannya vertikal dengan kementrian, apalagi mahasiswa sebagian besar warga Sulut," tegas Angouw.
Ditambahkannya hearing atau dengar pendapat tersebut untuk mencari solusi demi kebaikan Unima, namun menurutnya kalau pihak rektorat diundang saja tidak mau hadir bisa diduga ada sesuatu hal yang di tutup-tutupi dan yang rugi adalah Unima sendiri.
Dia mencontohkan soal kenapa sampai ada Plt Rektor sementara sudah ada Rektor terpilih namun belum dilantik. “ Jadi jangan under estimate terhadap hearing DPRD sebab lembaga DPRD hanya menjalankan fungsi pengawasan terhadap bidang pendidikan yang melibatkan warga Sulut, dan bukan lembaga justifikasi. Bisa saja dari hasil hearing DPRD mengeluarkan rekomendasi untuk kebaikan Unima sendiri dan sekaligus Unima bisa punya rektor definitif. “tandasnya
Dengan demikian menurutnya dengan adanya masalah yang berlarut berlarut-larut seperti ini, bisa berdampak pada minat warga melamar ke Unima yang sebentar lagi memasuki fase pendaftaran mahasiswa baru. “ Harusnya hearing DPRD bisa dibaca sebagai 'penyelamatan' atau demi menjaga kewibawaan salah satu Universitas kebanggaan masyarakat Sulut.” kuncinya. (stem)
.jpeg)
