KOMENTAR.CO.ID AMURANG - Kabupaten Minahasa Selatan ternyata menarik perhatian dunia internasional lewat beberapa terobosan yang dilakukan Bupati Cristiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Frangky Donny Wongkar (FDW).
Ini dibuktikan dengan kehadiran tim dari PBB melalui International Tropical Timber Organization (ITTO) yang merupakan suatu organisasi kerjasama antar Pemerintah negara-negara produsen dan konsumen di bidang komoditi kayu tropis yang menjajaki kerjasama dengan pemerintah kabupaten Minahasa Selatan untuk mengembangkan 10 Hektar kayu cempaka wasian jadi pohon induk.
Kedatangan tim ITTO yang diwakili DR.Hwan Oxima, (Manager Project ITTO), DR.Horas Sidabutar, (International Consultan), Ir. M.Abidin, MSi, (Kepala BPL & Irfan Cahyadi SHut,MSI, (Kasubag kerja Sama Multilateral II Biro kerja sama Luar Negeri) diterima oleh Assisten I Drs.Ben Watung, Kadis Kehutanan Ir. Frans Tilaar MSI.Kabag SDA Kamis (19/5-2016) di ruang Assisten 1 di kantor Pemkab Minsel.
Keinginan organisasi yang beranggotakan 59 negara produsen dan konsumen kayu tropis tersebut sangat beralasan mengingat Kabupaten Minahasa Selatan memiliki kawasan hutan dengan luas kurang lebih 4 ribu hektar yang ada di kecamatan Tareran maupun kawasan hutan Liandok Kecamatan Tompaso Baru.
Bupati Cristiany Eugenia Tetty Paruntu menyambut baik program kerjasama dengan ITTO tersebut dimana menurutnya, kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kawasan percontohan di Indonesia, bahkan berhasil meraih penghargaan terbaik program penanaman pohon se-Indonesia. “Saya berharap kerjasama pengembangan kayu cempaka wasian bisa terjalin dengan baik, sehingga akan menjadi ikon bagi kabupaten Minsel yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” ujar Bupati CEP . (moren)
Ini dibuktikan dengan kehadiran tim dari PBB melalui International Tropical Timber Organization (ITTO) yang merupakan suatu organisasi kerjasama antar Pemerintah negara-negara produsen dan konsumen di bidang komoditi kayu tropis yang menjajaki kerjasama dengan pemerintah kabupaten Minahasa Selatan untuk mengembangkan 10 Hektar kayu cempaka wasian jadi pohon induk.
Kedatangan tim ITTO yang diwakili DR.Hwan Oxima, (Manager Project ITTO), DR.Horas Sidabutar, (International Consultan), Ir. M.Abidin, MSi, (Kepala BPL & Irfan Cahyadi SHut,MSI, (Kasubag kerja Sama Multilateral II Biro kerja sama Luar Negeri) diterima oleh Assisten I Drs.Ben Watung, Kadis Kehutanan Ir. Frans Tilaar MSI.Kabag SDA Kamis (19/5-2016) di ruang Assisten 1 di kantor Pemkab Minsel.
Keinginan organisasi yang beranggotakan 59 negara produsen dan konsumen kayu tropis tersebut sangat beralasan mengingat Kabupaten Minahasa Selatan memiliki kawasan hutan dengan luas kurang lebih 4 ribu hektar yang ada di kecamatan Tareran maupun kawasan hutan Liandok Kecamatan Tompaso Baru.
Bupati Cristiany Eugenia Tetty Paruntu menyambut baik program kerjasama dengan ITTO tersebut dimana menurutnya, kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kawasan percontohan di Indonesia, bahkan berhasil meraih penghargaan terbaik program penanaman pohon se-Indonesia. “Saya berharap kerjasama pengembangan kayu cempaka wasian bisa terjalin dengan baik, sehingga akan menjadi ikon bagi kabupaten Minsel yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” ujar Bupati CEP . (moren)