KOMENTAR.CO.ID MANADO - Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Laporan Pertanggung jawaban Gubernur Sulut tahun 2015 Kamis (14/4-2016) siang dengan seluruh SKPD telah memasuki hari kedua. Pada pembahasan bersama Dinas Pendidikan Nasional Sulut yang mendengarkan pertanggung jawaban terkait realisasi anggaran, sekretaris pansus James Tuuk yang biasanya garang mengkritisi kinerja SKPD nampak berubah 180 derajat, bahkan ucapanya terbata-bata, dan sempat mengeluarkan airmata.
Tuuk menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi yang terjadi saat ini dimana menurutnya masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“ Di kampung saya di Dumoga sana di tahun-tahun 70 sampai 80-an saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana anak-anak ini yang memiliki kualitas tapi mereka tidak bisa bersekolah. Saya sadar kemampuan negara waktu itu belum memiliki kemampuan. Tetapi hari ini negara telah memiliki kemampuan. Tetapi pemangku-pemangku jabatan tidak memiliki hati untuk membangun jembatan emas.” ucap Tuuk
Menurutnya mengacu pada data yang ada di Diknas Sulut yang disampaikan dalam pembahasan LKPJ, masih terdapat 170.972 murid SD tidak melanjutkan pendidikanya ke SMP. Sedangkan jumlah anak-anak putus sekolah dari SMP yang tidak lanjut ke SMA/SMK terdata sebanyak 229.599 siswa.
“Yang menjadi pertanyaan kenapa ini bisa terjadi, itu yang saya bilang tadi yakni pemangku jabatan termasuk lembaga DPRD tidak memperhatikan angka ini. Bagaimana kita berharap limabelas tahun depan, kita akan melihat anak cucu kita menjadi tamu di rumahnya sendiri kalau. “ ujar politisi PDIP ini, sambil berharap pengalokasian anggaran di Diknas Sulut menjadi rekomendasi Pansus LKPJ. (stem)
Tuuk menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi yang terjadi saat ini dimana menurutnya masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“ Di kampung saya di Dumoga sana di tahun-tahun 70 sampai 80-an saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana anak-anak ini yang memiliki kualitas tapi mereka tidak bisa bersekolah. Saya sadar kemampuan negara waktu itu belum memiliki kemampuan. Tetapi hari ini negara telah memiliki kemampuan. Tetapi pemangku-pemangku jabatan tidak memiliki hati untuk membangun jembatan emas.” ucap Tuuk
Menurutnya mengacu pada data yang ada di Diknas Sulut yang disampaikan dalam pembahasan LKPJ, masih terdapat 170.972 murid SD tidak melanjutkan pendidikanya ke SMP. Sedangkan jumlah anak-anak putus sekolah dari SMP yang tidak lanjut ke SMA/SMK terdata sebanyak 229.599 siswa.
“Yang menjadi pertanyaan kenapa ini bisa terjadi, itu yang saya bilang tadi yakni pemangku jabatan termasuk lembaga DPRD tidak memperhatikan angka ini. Bagaimana kita berharap limabelas tahun depan, kita akan melihat anak cucu kita menjadi tamu di rumahnya sendiri kalau. “ ujar politisi PDIP ini, sambil berharap pengalokasian anggaran di Diknas Sulut menjadi rekomendasi Pansus LKPJ. (stem)