KOMENTAR.CO.ID AMURANG - Pemerintahan Bupati Christiany Eugenia Paruntu,SE dan Wakil Bupati Franky Donny Wongkar,SH saat ini sangaat fokus terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Hal tersebut terlihat melalui program pemerintah Kabupaten yang akan menjadikan Minahasa Selatan sebagai daerah sentra Gaharu yang dikenal memiliki harga fantastis ini, karena bisa dijadikan produk wewangian seperti parfum, dupa dan lain-lain.
Melalui Dinas Kehutanan (Dishut), saat ini penyaluran bibit pohon Gaharu ke desa-desa yang ada di Minsel mulai dilakukan pemerintah. .Menurut Kepala Dishut Minsel, Ir. Frans Tilaar, penyaluran bibit pohon Gaharu untuk Kabupaten Minsel saat ini sudah mencapai 400 ribu bibit.
“ Nilai ekonomis tertinggi dari gaharu adalah resin atau gubalnya. Gubal ini terbentuk sebagai hasil mekanisme pertahanan pohon dari jaringan kayunya yang terluka. Di situ terproduksi resin yang disimpan dalam kayu gaharu. Teksturnya keras, berat, dan beraroma harum, nantinya setiap keluarga akan mendapatkan lima bibit pohon Gaharu untuk dikembangkan " jelas Tilaar
Disisi lain Tilaar menghimbau kepada seluruh masyarakat yang telah menerima bibit Gaharu agar menjaga tanaman tersebut tidak mati terutama ketika musim kemarau. Dirinya menyarankan masyarakat menyediakan wadah untuk memelihara dan ditempatkan ditempat yang teduh serta dilakukan penyiraman.
Tilaar menambahkan, kayu pohon Gaharu sudah bisa dipanen diusia 10-15 tahun. Bahkan jika kualitasnya terbaik mampu mencapai pendapatan 15 – 75 juta per kilogram.
Penyaluran bibit Gaharu ini, disambut baik masyarakat. Salah satu tokoh masyarakat Desa Sulu, Jemmy Manampiring memujinya sebagai terobosan yang brilian. “Pemerintahan Paruntu –Wongkar, terus memperhatikan ekonomi masyarakat. Semoga perhatian seperti ini akan selalu ada dengan sejumlah terobosan lainnya, ” ucapnya. (moren)
Melalui Dinas Kehutanan (Dishut), saat ini penyaluran bibit pohon Gaharu ke desa-desa yang ada di Minsel mulai dilakukan pemerintah. .Menurut Kepala Dishut Minsel, Ir. Frans Tilaar, penyaluran bibit pohon Gaharu untuk Kabupaten Minsel saat ini sudah mencapai 400 ribu bibit.
“ Nilai ekonomis tertinggi dari gaharu adalah resin atau gubalnya. Gubal ini terbentuk sebagai hasil mekanisme pertahanan pohon dari jaringan kayunya yang terluka. Di situ terproduksi resin yang disimpan dalam kayu gaharu. Teksturnya keras, berat, dan beraroma harum, nantinya setiap keluarga akan mendapatkan lima bibit pohon Gaharu untuk dikembangkan " jelas Tilaar
Disisi lain Tilaar menghimbau kepada seluruh masyarakat yang telah menerima bibit Gaharu agar menjaga tanaman tersebut tidak mati terutama ketika musim kemarau. Dirinya menyarankan masyarakat menyediakan wadah untuk memelihara dan ditempatkan ditempat yang teduh serta dilakukan penyiraman.
Tilaar menambahkan, kayu pohon Gaharu sudah bisa dipanen diusia 10-15 tahun. Bahkan jika kualitasnya terbaik mampu mencapai pendapatan 15 – 75 juta per kilogram.
Penyaluran bibit Gaharu ini, disambut baik masyarakat. Salah satu tokoh masyarakat Desa Sulu, Jemmy Manampiring memujinya sebagai terobosan yang brilian. “Pemerintahan Paruntu –Wongkar, terus memperhatikan ekonomi masyarakat. Semoga perhatian seperti ini akan selalu ada dengan sejumlah terobosan lainnya, ” ucapnya. (moren)