Notification

×

Iklan

Iklan

Kandas Dikarang, KM Berkat Rehobot Yang Dibajak Ditemukan Warga Nelayan Pilipina

Kamis, 26 Februari 2015 | 20:45 WIB Last Updated 2016-01-24T06:57:55Z
Reportase Sulut - Kapal Tanker KM Berkat Rehobot mengangkutn BBM jenis Solar  sebanyak 1.100 Ton, tujuan Bitung – Gosowong Maluku Utara, yang dibajak pada Rabu malam, Pukul 23.00 Wita, diperiran Bitung, belakang Lembeh kini telah terungkap dimana keber
adaan kapal, Kamis (26/02).


Para pelaku pembajakan yang menggunakan topeng dan memegang sajam jenis parang berjumlah 8 orang, mereka merupakan jaringan Internasional dibidang pembajakan kapal, dan kini keberadaan kapal berada di Wilayah Cabuaya, Mati City, Davao Oriental Negara Philipina, yang ,mana kapal tanker tersebut ditemukan oleh warga nelayan asal Pilipina dalam posisi terkandas dikarang.

Warga nelayan yang menemukan kapal KM Berkat Rehobot diwilayah Davao, langsung melaporkan ke pihak keamanan pemerintah Pilipin, kemudian dilanjutkan ke Konsultan untuk dilanjutkan pemeriksaan diatas kapal, namun kapal itu sudah dalam posisi tidak ada orang sama sekali, yang hanya ditemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bernama Yopie Laheke, warga Kota Bitung dan Apolonaris, warga Talaud, ATM Mandiri dan juga Kartu Jamsostek milik Yopi, sedangkan isi muatan BBM Solar  sebanyak 1.100 Ton sudah raib,
 Kini aparat Pol Air, TNI AL dan juga Konsultan Pilipina berusaha mengevakuasi kapal tersebut keluar dari kandasnya karang, kemudian akan diamankan dipelabuhan Davao untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Direktur Pol Air Polda Sulut, Kombespol Triyono Wibowo saat dikonfirmasi oleh Reportase Sulut melalui via sms menjelaskan, Polair Polda Sulut beserta aparat yang lainnya bersinergi memberantas kejahatan pembajakan kapal, terungkapnya kasus ini karena beberapa dari jaringan mereka sudah kami tangkap dan kami amankan dikantor Polair Tandurusa beberapa minggu kemarin.

Untuk melakukan pencegahan sampai terulang kembali kasus pembajakan ini, kami minta kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga lembaga pemerintah untuk berpartisipasi, saling mendukung serta memberikan informasi, agar keamanan diperairan Sulawesi Utara bisa terjamin, dan kesejahteraan tranportasi keamanan bisa terjamin dengan baik. “Warna kapal Rehobot masih sama seperti yang kemarin, hanya namanya yang diganti, sedangkan para pelaku ini merupakan kelas kakap yang beroperasi sampai diluar Negara Indonesia”, pungkas Wibowo.    
×
Berita Terbaru Update