 |
| Ilustrasi google image |
Reportasesulut.com- Kejadian ini terjadi di Gamping Sleman. Ada seseorang yang berniat menjual motornya. Lalu, beliau iklankan di sebuah surat kabar lokal. Beberapa hari kemudian, datanglah tamu dua pria berboncengan sepeda motor dan menanyakan kendaraan yang dimaksud. Setelah ngobrol beberapa saat dan berbincang masalah harga, salah seorang tamu (yang membonceng) ingin mencoba kendaraan tersebut sebentar. Sekedar memastikan enak tidaknya motor itu dikendarai. Dan, si pemilik pun tidak keberatan.
Waktu berlalu.
10 menit, setengah jam dan satu jam, pria tersebut tidak kembali. Si pemilik motor bingung. Lalu dia menanyakan kepada rekannya yang memboncengkan yang masih di sana. Apa jawab orang itu….
“Maaf Pak…. saya bukan temannya. Saya Cuma TUKANG OJEK yang mengantarkan!”
Bak petir di siang bolong, si pemilik motor langsung bingung kepada siapa dia minta tanggungjawab. Akhirnya, kasus ini dilaporkan ke pihak berwajib. Si tukang ojeg diamankan oleh polisi.
Untunglah, karena tukang ojek itu adalah anggota dari Persatuan tukang ojek resmi, beliau dibebaskan dengan jaminan. Itulah pintarnya si penipu. Dia memilih tukang ojek yang TIDAK BERSERAGAM. Sehingga mampu mengelabui pemilik motor agar berasumsi tukang ojek itu adalah temannya dan dia bisa melenggang saat mencoba motor!!!
Bagaimana…anda pernah mengalami kasus sejenis? (Kompasiana)
.jpeg)
