Notification

×

Iklan

Iklan

Jokowi: Jangan Lupa Pulang ke Indonesia

Selasa, 18 November 2014 | 00:19 WIB Last Updated 2015-10-17T05:09:49Z


Reportasesulut.com, Beijing - "Jangan lupa pulang ke Indonesia...," pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berbincang sesaat dengan seorang warga negara Indonesia (WNI), Ully Hutagalung, di Beijing, Senin (10/11) malam. Ully, bersama sejumlah mahasiswa dan pelajar Indonesia di Beijing, telah tiga jam menanti kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di lobi hotel. Mereka berjajar rapi di lobi saat menanti Kepala Negara dan Ibu Negara dari rangkaian kegiatan di sela-sela pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
"Sudah berapa lama, tinggal di sini," tanya Presiden Jokowi dengan ramah, sambil menyalami Ully. "Sebelas tahun," jawab Ully yang mengajar bahasa Inggris. Sontak Kepala Negara menimpali, "Lama sekali, jangan lupa pulang ke Indonesia."
Ully tinggal bersama dua adiknya, salah satunya tengah menjalankan studi di Beihang University. Seusai berbincang sesaat, Presiden pun menuruti permintaan para mahasiswa untuk berfoto selfie.
Warga negara Indonesia lainnya, Vivien, yang telah tinggal selama sembilan tahun di Beijing, juga mendapat pesan yang sama. "Presiden sangat ramah, humble...dan menginspirasi," kata gadis asal Purwokerto itu.
Dalam pertemuan yang singkat tetapi hangat itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara, selain menanyakan kabar, juga tidak menolak permintaan untuk foto selfie. Seusai bersalaman dan mengobrol singkat, para pemuda dan pemudi asal Indonesia itu pun saling memperlihatkan hasil jepretan selfie-nya masing-masing.
Sosok Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo memang sangat ditunggu warga Indonesia yang tinggal di Beijing, kota yang menjadi tempat lawatan pertamanya ke luar negeri untuk menghadiri KTT APEC. Dari Tiongkok, Jokowi akan ke Myanmar untuk menghadiri  KTT ASEAN, dan kemudian ke Brisbane, Australia, untuk menghadiri G-20.
Selain mahasiswa, pemuda dan pemudi Indonesia, Presiden juga disambut para guaqiao, yakni warga keturunan Tionghoa yang terpaksa meninggalkan Indonesia karena krisis politik tahun  1960-an, dan tidak bisa kembali ke Indonesia. Para warga keturunan Tionghoa itu rata-rata telah berusia 70-80 tahun. Mereka tetap semangat menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara di hotel walau telah menunggu tiga jam.
Dengan menggunakan kebaya dan kemeja batik, mereka menyambut dengan menyanyikan lagu "Jayalah Indonesiaku" dan "Indonesia Pusaka".
"Ini adalah bagian dari diaspora Indonesia di Tiongkok, meski telah lama meninggalkan Indonesia, jauh dari Indonesia, tetapi hati kami tetap dekat dengan Indonesia," kata salah seorang dari mereka.
×
Berita Terbaru Update